JAKARTA, iNews.id - Industri kreatif dalam negeri bidang perfilman mengukir sejarah membanggakan. Indonesia menempati posisi ketiga dalam daftar industri kreatif maju di tingkat dunia.
Dikutip dari Okezone, urutan pertama ditempati Amerika Serikat dengan pembuatan film-film Hollywood hingga menjadi pusat musik dunia. Urutan kedua adalah Korea Selatan melalui drama korea (drakor) hingga musiknya yang populer, Korean Pop (K-Pop).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia menempati urutan ketiga industri kreatif dunia lantaran memiliki drama horor (drahor) dan D-Plo alias dangdut koplo.
"Kita hanya kalah dari Amerika Serikat yang sudah duluan dengan Hollywood dan country musik serta sebagainya, Korea menyusul di posisi dua dengan K-Pop dan Drakor. Nah, sekarang kita sudah di posisi ketiga besar dunia. kita punya drahor alias drama horor, kita punya D-Plo alias dangdut koplo," ujar Sandi, Senin (21/11/2022).
Sandi juga mengajak semua pihak agar mendukung produk ekonomi kreatif lainnya yakni kuliner, kriya, dan fesyen. Menurutnya, ketiga sub sektor sangat potensial untuk didorong ke kanca global.
"Jadi kita harus dukung produk ekonomi kreatif kita, terutama toga sub sektor ubggulan yaitu kuliner, kriya, dan fesyen," ucapnya.
Dia mencatat keterlibatan produk ekonomi kreatif Indonesia di diperhelatan G20 di Bali sangat terlihat atau ditonjolkan pemerintah.
Selain itu. ada 20 UMKN asli Indonesia dengan kekayaan intelektualnya memasok souvenir resmi KTT G20 yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia.
"Saat galau dinner, kuliner Indonesia yang bisa kita banggakan. Saat mereka (pimpinan negara G20) masuk (area gala dinner) semua menggunakan kain Endek hasil dari Pak I Wayan Koster dan Ibu, bagaimana pemimpin dunia dengan gantengnya menggunakan kain endek warna merah, ini menunjukan kita tidak hanya memiliki produk ekonomi kreatif, tapi juga berkelas dunia," kata Sandi.
Editor : Arif Ardliyanto