Jusuf mengaku, lembaga MURI sendiri didirikan sejak 33 tahun silam yang lalu, sampai hari ini (Sabtu-red) sudah lebih dari 10.600 (Sepuluh Ribu Enam Ratus-red) rekor yang telah dicatatnya. Dari sanalah sambung Jusuf bahwa bisa dilihat betapa antusiasnya warga bangsa ini, memberi sumbangsih yang terbaik terutama untuk Negara ini.
"Seperti kita ketahui bersama, suling tambur menggambungkan seni dan budaya perpaduan antara irama suruling dan ketukan tambur yang diikuti oleh gerakan tarian tradisional, merupakan hasil asimilasi dan akurtulasi seni tambur dari Eropa yang dikenal sejak Tahun seribu sembilan ratusan silam. Kini suling tambur telah menjadi bagian dari Indentitas masyarakat Raja Ampat, untuk kegiatan - kegiatan serimonial, adat maupun gerejawi," ungkap Jusuf.
Dijelaskan Jusuf, Festival Suling Tambur 2022 yang diadakan setelah lima kali berturut - turut digaungkan Pemkab Raja Ampat yang pertama dimulai sejak Tahun 2017 lalu. Dimana tambah Jusuf dari keseluruhannya itu tentu diselenggarakan sebagai bagian dari mempromosikan Pariwisata Raja Ampat, yang sungguh luar biasa ini.
Sedangkan masih sambung Jusuf, pada tahun 2022 ini Festival Suling Tambur kelima diikuti sebanyak 25 regu dari Distrik dan masing-masing grup sebanyak 25 orang, terdiri dari 14 (Empat Belas) orang peniup suling, 1 (Satu) orang peniup suling kepala, dan 10 (Sepuluh) orang lagi bertugas sebagai penebuk tambur.
Disamping itu, Jusuf menyebutkan, pergelaran festival Suling Tambur kelima ini tentunya mensyaratkan bagi peserta grup untuk mengenakan busana tradisional maupun aksesoris Raja Ampat lainnya.
"Diharapkan Festival Suling Tambur 2022 ini tentunya menjadi akses untuk menggali dan juga melestarikan kembali kebudayaannya. Terutama adat dan kearifan lokal yang menjadi warisan nenek moyang turun menurun, dalam kehidupan masyarakat Raja Ampat," pinta Jusuf.
Sembari Jusuf menambahkan, bahwa lembaga MURI telah menetapkan Festival Suling Tambur kelima Pemkab Raja Ampat Tahun 2022 menyabet Rekor Dunia sebagai Festival Suling Tambur Grup Terbanyak. Sekaligus menerima piagam penghargaan dan medalinya.
Editor : Ali Masduki