SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Firli Bahuri memberi kuliah umum pada agenda pembukaan review bersama Anti Corruption Summit (ACS) 5 di UM Surabaya.
Kegiatan review bersama yang menghadirkan peneliti dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia ini menjadi penanda berlangsungnya rangkaian kegiatan sinergitas kajian pemberantasan korupsi antara KPK dengan perguruan tinggi di Indonesia.
Di depan puluhan peneliti dan ratusan mahasiswa Firli menegaskan perguruan tinggi memiliki andil yang besar dalam upaya pemberantasan korupsi.
Ia menyebut upaya pemberantasan korupsi tidak hanya melalui upaya penindakan represif, melainkan harus diimbangi dengan upaya pencegahan dan pendidikan antikorupsi.
“ACS ke lima di UM Surabaya merupakan salah satu program pencegahan korupsi yang dilakukan KPK sebagai pencegahan korupsi dan juga sebagai bentuk sinergitas KPK dengan perguruan tinggi,”tutur Firli pada Rabu (30/11/22)
Ia berharap kepada anak-anak muda Indonesia, mahasiswa agar memiliki kontribusi yang besar dalam memberantas korupsi di Indonesia.
“Memahami pemberantasan korupsi itu sangat sulit, maka dari itu sebagai negara demokrasi Pancasila, mari kita jalankan dengan ruh keterbukaan, sehingga korupsi bisa diberantas dan tidak ada lagi,” imbuhnya lagi.
Menurutnya perguruan tinggi memiliki peran penting diantaranya memberikan nilai-nilai dan integritas, sebagai penghasil agen perubahan bebas dari korupsi, menciptakan ide-ide baru yang progresif, penyumbang kemajuan masyarakat dan mencerdasakan kehidupan bangsa.
Tidak hanya itu, dalam sambutannya Firli menegaskan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap lini kehidupan.
Menurutnya, pengamalan nilai-nilai Pancasila secara nyata akan menjauhkan seseorang dari perilaku korupsi.
Ia menegaskan suatu negara akan hancur ketika anak-anak muda tidak melakukan sesuatu dan hanya menjadi penonton saja.
“Saya berharap ACS 5 kali ini akan melahirkan poin-poin penting yang mampu mendorong perguruan tinggi melakukan penemuan pengetahuan dalam memberantas korupsi, sehingga setelah ini berbagai potensi dapat dicegah dan ditangani melalui penemuan para akademisi,” katanya.
Sementara itu, Sukadiono rektor UM Surabaya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan KPK yang menjadikan UM Surabaya sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pertama yang menjadi tuan rumah ACS ke lima.
“Sebagai perguruan tinggi di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah, UM Surabaya sangat kritis dan kooperatif untuk kemajuan negara, salah satunya melalui agenda ACS ke lima ini,” kata Suko.
Ia berharap sinergi positif antara KPK dengan UM Surabaya akan menghasilkan irisan dan titik temu dalam mencegah terjadinya korupsi sekaligus internalisasi nilai antikorupsi di perguruan tinggi.
Editor : Ali Masduki