LUMAJANG, iNewsSurabaya.id - Erupsi yang terjadi di Gunung Semeru menyisakan banyak kisah. Ada sekitar 16 penghuni Pondok Pesantren yang tidak mau dilakukan evakuasi untuk mengungsi, mereka tetap bertahan dibangunan pondok yang diselimuti abu tebal.
Dikutip dari Okezone, Camat Pronojiwo Hindam Adri membenarkan adanya warga yang enggan mengungsi dari zona merah Gunung Semeru. Warga itu dilaporkan masih bertahan di Pondok Pesantren Nurul Barokah Hidayah yang berada di Dusun Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Hindam mengakui upaya mengajak mereka mengungsi telah dilakukan oleh sejumlah petugas dan relawan sejak Minggu (4/12/2022) pagi. Namun hingga petang ini ada 16 jiwa yang belum mau dievakuasi. Tanpa diketahui alasannya, mereka masih bertahan di sebuah bangunan pondok pesantren yang sudah tebal dengan abu vulkanik Gunung Semeru.
"Iya, informasi yang jelas tadi sudah didatangi tadi oleh teman-teman terkait status Awas ini," kata Hindam Adri, saat dikonfirmasi MPI, pada Minggu petang.
Namun sejauh ini pihaknya bersama jajaran Muspika Pronojiwo masih akan membujuk 16 orang di pondok pesantren di Desa Supiturang ini untuk mau dievakuasi ke beberapa titik pengungsian yang telah disiapkan. Apalagi pada kondisi semakin sulit jika memasuki malam hari.
"Malam ini tetap akan kita sisir lagi, kalau kondisi malam agak repot juga kondisi, tetap akan kita sisir lagi warga-warga yang dekat aliran sungai," ujarnya.
Sejauh ini di Kecamatan Pronojiwo sudah ada beberapa posko pengungsian yang disiapkan mulai dari SDN Supiturang IV, SMPN 2 Pronojiwo, Balai Desa Oro-oro Ombo, hingga Balai Desa Sumberurip. Namun Hindam belum mengetahui jumlah pasti dari pengungsi yang masuk karena data masih belum final.
"Sementara ini masih belum ada data fiksnya. Dan masih dalam proses. Kita siapkan untuk persiapan nanti malam khawatir ada warga belum (terevakuasi), karena statusnya masih awas," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, 16 orang di satu bangunan pondok pesantren di kawasan Dusun Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo tak mau dievakuasi ke pengungsian. Petugas BPBD, PMI, kepolisian, dibantu relawan bencana telah berusaha merayu mereka untuk keluar area pondok pesantren menuju tempat yang aman.
Namun upaya itu belum membuahkan hasil mereka tetap nekat bertahan di bangunan lain dengan kondisi bangunan yang pekat tertutup abu vulkanik. Gunung Semeru menunjukkan aktivitas yang meningkat sejak Minggu dini hari. Puncaknya pada Minggu pagi awan panas guguran meluncur hingga radius 11 kilometer.
Bahkan hingga Minggu siang aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih menunjukkan tanda-tanda peningkatan. PVMBG sendiri melalui laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru telah menaikkan status dari level III atau siaga menjadi level IV atau awas. Meski telah mereda, PVBMG tetap menetapkan status Gunung Semeru ke tingkat awas atau level IV.
Editor : Arif Ardliyanto