SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Asosiasi Logistik Forwarding Indonesia (ALFI) menyatakan siap menghadapi tahun 2023 dengan berbagai tantangan dan kesempatan yang ada, terlebih setelah hampir tiga tahun ini disurupsi pandemi menhantam Supply Chain Dunia.
Ekosistem logistik Nasional perlu terhubung secara global dengan kolaborasi aktif pelaku dalam memberikan solusi yang cerdas dan inklusif.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi menyampaikan bahwa 2023 akan menjadi tahun yang tidak seperti tahun lainnya untuk industri logistik, yakni sebuah tahun yang harus siap dihadapi apapun tantangannya.
“Karenanya pada tahun 2023 membutuhkan profesionalisme perusahaan forwarder domestik dan internasional yang tangguh dan siap untuk apapun. Agility, Fleksibilitas, Visibilitas, dan digitalisasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan kedepan,” papar Yukki saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) dan Musyawarah Nasional Khusus (MUNASUS) ALFI 2022 yang dilaksanakan di Jakarta pada Rabu (14/12/2022).
Yukki mengungkapkan, McKinsey dalam laporannya menyatakan bahwa 90% pemimpin bidang rantai pasok dunia melaporkan telah berinvestasi dalam teknologi manajemen rantai pasokan digital sejak tahun 2021, dengan 80% mengharapkan untuk terus berinvestasi pada tahun 2023 dan seterusnya guna mencapai keberlanjutan.
Sementara itu, Ketua DPW ALFI/ILFA Jatim Sebastian Wibisono mengungkapkam bahwa ALFI sebagai asosiasi perusahaan logistik forwarder Nasional melihat berbagai tantangan itu sebagai hal penting dan krisis.
“2023 akan menjadi tahun yang tidak seperti tahun lainnya untuk industri logistik, sebuah tahun yang harus siap dihadapi apapun tantangannya,” paparnya.
Editor : Ali Masduki