SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pemerintah kota Surabaya berencana memberikan penyertaan modal ke PD Pasar Surya. Kucuran dana itu diberikan untuk merevitalisasi pasar dibawah PD Pasar.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, penyertaan modal tersebut untuk menggerakkan usaha PD Pasar Surya, ditengah tumpukan hutang puluhan miliar di masa direksi sebelumnya.
"Kalau kita ini berkutat hanya soal hutang itu, siapapun direksinya siapapun dewasnya (Dewan Pengawas), kalau Pemerintah Kota tidak turun tangan, masalah ini tidak mungkin selesai. Sehingga pasar akan begini terus di kota Surabaya," jelasnya.
Eri Cahyadi menambahkan, kalau ingin kondisi pasar berubah menjadi lebih baik, dibutuhkan intervensi pemerintah kota untuk menyertakan modal.
"Sehingga PD Pasar ini bisa membangun pasar-pasar lainnya, untuk mendapatkan income. Nah income-nya inilah yang nantinya bisa digunakan untuk membayar hutang. Kalau tidak menyertakan modal terus membangun pasar uang dari mana," imbuhnya.
Lebih lanjut Eri Cahyadi mengatakan, penyertaan modal nantinya disertai dengan kontrak kinerja oleh Direksi PD Pasar Surya.
"Harus dibuat kontrak kinerja. Misalnya penyertaan modal Rp30 miliar, tapi berapa pasar yang harus berubah menjadi baik. Misalnya 15 pasar. Jangan sampai hanya memberikan penyertaan modal, tapi tidak terukur dengan kinerjanya," tegasnya.
Selain itu, kontrak kinerja tersebut nantinya juga mencatat jaminan PD Pasar Surya untuk menyelesaikan hutang-hutangnya.
"Melalui kontak kinerja itulah yang namanya evaluasi kinerja. Tentunya hal ini diharapkan bisa berdampak pada pertumbuhan PAD Surabaya,"imbuh Eri Cahyadi.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut mengaku sudah membicarakan rencana penyertaan modal tersebut dengan DPRD Surabaya dan Kejari Surabaya.
"Saya akan berdiskusi lagi dengan DPRD bagaimana pasar ini bisa berubah. Malu kita kalau pasar dibawah PD Pasar yang notabene adalah BUMD kita Surabaya, ternyata kwalitasnya jelek," ujar Eri.
Eri berharap rencana ini bisa di eksekusi pada Perubahan Anggaran Keuangan APBD 2023. Atau sebelumnya.
"Kalau kita bisa menyertakan modal untuk BPR SAU Rp50 miliar, mungkin kalau untuk ke pasar bisa Rp30 miliar atau Rp40 miliar nanti kita hitung berapa jumlah pastinya," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto