Lantas, kerja politik seperti apa yang telah dilakukan PDIP selama ini dalam menyasar segmen perempuan hingga jadi partai pilihan perempuan?
Khusnul menegaskan, PDIP Surabaya telah banyak membuat kebijakan-kebijakan yang sangat pro-perempuan. Salah satunya adalah memberikan ruang luas bagi kaum perempuan untuk berkiprah di ranah publik.
"Saat ada kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, PDI Perjuangan juga langsung sigap dan memberikan advokasi. Kekerasan fisik, verbal hingga seksual terhadap perempuan adalah musuh bersama kita," ungkapnya.
Beragam program pro-perempuan telah, sedang dan akan terus diwujudkan. Bersama Pemkot Surabaya yang dipimpin kader PDI Perjuangan, yakni Eri Cahyadi dan Armuji, Khusnul akan terus mengembangkan perempuan-perempuan Surabaya agar terus berdaya.
Bukan hanya itu saja. PDI Perjuangan bersama Pemkot Surabaya, juga telah mengawal terwujudnya alokasi 40 persen APBD Surabaya yang jumlahnya lebih dari Rp11 triliun, untuk belanja ke UMKM.
"Di UMKM-UMKM inilah terdapat kaum ibu yang kreatif dalam meningkatkan ekonomi keluarganya," ucap Khusnul.
Dengan hasil survei yang sangat menggembirakan ini, Khusnul berharap pada Pemilu 2024 mendatang jumlah pemilih perempuan terhadap PDI Perjuangan akan bisa semakin tinggi.
"Bahkan jika perlu bisa mencapai lebih dari 50 persen," kata Khusnul optimistis.
Begitu pula dengan angka keterwakilan perempuan yang duduk di parlemen juga semakin banyak.
"Saya sebagai anggota legislatif perempuan, tentu sangat senang jika semakin banyak perempuan jadi wakil rakyat. Saya yakin pada Pemilu 2024, keterwakilan perempuan di legislatif bisa capai 30 persen," tuntasnya.
Editor : Ali Masduki