SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Perayaan Imlek merupakan hari raya yang rutin diadakan pada bulan Januari oleh etnis tionghoa, perayaan ini selalu identik dengan Barongsai yang merupakan tarian tradisional dengan menggunakan kostum menyerupai Singa.
Dilansir dari China Highlights, Barongsai bagi Tionghoa ini dipercaya sebagai hewan pembawa keberuntungan. Serta merupakan lambang kekuatan, keunggulan, dan kebijaksanaan.
Budaya ini juga mempercayai bahwa Singa mampu mengusir roh jahat. Mereka merepresentasikan hewan singa sebagai simbol penuh keberuntungan ini dalam bentuk barongsai.
Sehingga tradisi Barongsai selalu ada dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Harapan dari festival barongsai supaya mendatangkan kemakmuran dan keberuntungan di tahun selanjutnya.
Tarian barongsai sendiri dibawakan oleh dua orang penari. Keduanya masuk kedalam kostum barongsai mirip seperti kuda pantomim. Satu penari menempati bagian kepala barongsai, dan satu penari lagi menempati tubuhnya.
Bagian kepala singa besar seperti naga. Bahkan tak sedikit yang menganggap barongsai adalah naga. Padahal sejatinya, barongsai merupakan representasi dari hewan singa.
Sejarah dari Tarian barongsai sudah ada sejak zaman Dinasti Tang (618 - 908). Meski singa bukan hewan asli Tiongkok, tetapi hewan ini sudah ada di berbagai perayaan lainnya.
Penari barongsai melakukan berbagai gerakan pertunjukan. Mereka juga melakukan atraksi seni bela diri diiringi gema gong dan musik tabuhan.
Pada beberapa pertunjukan, barongsai akan melompat pada tiang-tiang. Mereka juga akan berguling-guling layaknya singa sungguhan.
Tidak sedikit yang sulit membedakan tarian singa barongsai dan tarian naga. Padahal, keduanya jelas sangat jauh berbeda.
Tarian singa atau barongsai dimainkan oleh dua orang pemain. Keduanya membentuk setiap bagian tubuh singa. Satu bagian berperan sebagai kepada, satu penari lainnya berperan sebagai tubuh dan ekor.
Sedangkan, tarian naga memiliki minimal sembilan orang pemain. Setiap pemain memegang bagian tubuh naga yang ditopang dengan tiang. Penonton dapat melihat setiap pemain yang memerankan naga.
Editor : Arif Ardliyanto