Satu Mahasiswa Politeknik Tewas dengan Luka Lebam, Diduga Korban Penganiayaan Senior

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Seorang Mahasiswa Politeknik di Wilayah Surabaya Timur dikabarkan meninggal dunia usai jadi korban penganiayaan oleh seniornya.
Hingga saat ini, kasus tersebut tengah dalam penyeldikan kepolisian.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana menyebut bahwa orangtua korban sudah membuat laporan polisi ke Polsek Gunung Anyar, dan penanganannya dibackup Satreskrim Polrestabes Surabaya.
"Jenazah korban ini sudah dimakamkan sebelum sempat diautopsi. Dari keterangan orangtuanya, ada bengkak-bengkak atau luka lebam pada tubuh korban. Ini yang akan kami dalami," ujar Mirzal saat dikonfirmasi, Senin (6/2/2023).
Untuk mengetahui itu, Mirzal menyebut akan mengambil langkah membongkar makam korban, agar jenazah korban bisa diautopsi.
"Akan melibatkan Tim Forensik, Tim Inafis, kepolisian tempat korban dimakamkan dan tentunya keluarga korban," jelas Alumni Akpol 2004 itu.
Selain itu, pihaknya telah memeriksa 12 orang saksi, yang terdiri dari orang yang menemukan, yang mengevakuasi mayat korban saat ditemukan bersimbah darah di kamar mandi dan saksi lainnya.
"Kami juga tengah mengumpulkan sejumlah alat bukti," tambah dia.
Sementara Kapolsek Gununganyar, Iptu Roni Ismulloh menyebut bahwa dugaan penganiayaan itu terjadi pada Senin dini hari di dalam kampus tersebut.
"Dugaan penganiayaan. Dan pada pagi harinya, orangtua korban membuat laporan polisi ke Polsek Gununganyar," ujarnya.
Editor : Ali Masduki