get app
inews
Aa Read Next : Polemik Penganiayaan di Surabaya, Anak Anggota DPRD Surabaya Berkelit, Beber Kronologinya

Pengembangan Wisata Romokalisari Harus Perhatikan Masalah Transportasi

Kamis, 23 Desember 2021 | 13:49 WIB
header img
Pengembangan transportasi ke kawasan wisata menjadi hal yang perlu diperhatikan selain aspek wisata. (Foto: Trisna)

SURABAYA, iNews.id – Pengembangan ekonomi pesisir di kawasan Romokalisari Surabaya Barat yang dilakukan Pemkot Surabaya menjadi perhatian DPRD Kota Surabaya.

Pengembangan transportasi ke kawasan wisata menjadi hal yang perlu diperhatikan selain aspek wisata.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati, mengatakan Dinas Perhubungan (Dishub) juga perlu dilibatkan dalam penyediaan transportasi ke kawasan wisata pesisir Romokalisari.

“Mestinya ketika Pemkot Surabaya mengembangkan wisata air, harus ter-integralistik dengan transportasi air, jadi konek antara transportasi air yang dikembangkan Dishub dengan wisata air Romokalisari. Kemudian juga konek dengan DKPP dalam pemberdayaan nelayan dan petani di sekitarnya.” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis (23/12/2021).

Ia menjelaskan, selama ini dirinya melihat Pemkot Surabaya baru sebatas memberdayakan nelayan, pemberdayaan petani, dan wisata nya saja, namun masih belum terintegrasi dengan transportasi air.

“Diharapkan ketika sudah terintegrasi dengan transportasi air dan masuk Renstra nya Dishub, maka pengembangan wisata pesisir lebih kuat lagi. Secara general intinya Pemkot Surabaya jangan hanya mengembangkan transportasi darat saja, tapi juga transportasi air,” Tegas politisi PKS Surabaya ini.

Lebih lanjut Aning Rahmawati mengatakan, dengan melibatkan Dishub, pengembangan wisata air yang terintegrasi dari Kalimas hingga Romokalisari sehingga membuka peluang alternatif transportasi bagi masyarakat sekitar pesisir.

Disisi lain, jelas Aning Rahmawati, infrastruktur pembangunan disekitar Romokalisari sampai detik ini belum ada pengembangan dari Pemkot Surabaya.

“Jadi saya belum melihat pengembangan infrastruktur pembangunan di Romokalisari, baik yang masuk dalam APBD 2022, bahkan dalam Perubahan APBD 2021 kemarin, itu belum ada,” tuturnya.

Lebih jauh, Aning juga mengatakan, Pemkot Surabaya sebaiknya tidak mengulang kesalahan seperti dalam pembangunan Jembatan Suroboyo yang ada di Kenjeran.

Dimana sejak proyek Jembatan Suroboyo diresmikan besara-besaran, tapi sampai sekarang masih ditutup tidak boleh dibuka untuk publik.

“Nah jangan sampai di Romokalisari juga bernasib seperti Jembatan Suroboyo, dibangun objek wisata tapi tidak dibuka untuk umum,” pungkasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut