DAMASKUS, iNewsSurabaya.id – Kisah mengharukan terlihat di Turki. Tim penyelamat korban gempa berhasil menyelamatkan gadis kecil yang terpendam puing-puing selama 132 jam. Pemandangan ini membuat warga ikut bersedih, karena gempar ini diprediksi setara dengan 500 bom nuklir.
Dikutip dari Okezone yang diwartakan BBC, pada Sabtu, (11/2/2023) satu keluarga beranggotakan lima orang berhasil ditarik dari puing-puing bangunan di Provinsi Gaziantep, Turki.
Sementara kantor berita AP melaporkan orang tua, dua anak perempuan dan laki-laki dibawa ke tempat aman setelah lima hari di bawah puing rumah mereka yang runtuh. AP juga melaporkan bahwa seorang gadis berusia tujuh tahun ditarik dari puing-puing di Provinsi Hatay setelah hampir 132 jam berada di bawah reruntuhan.
BBC juga telah menerbitkan cuplikan penyelamatan luar biasa dari dua saudara perempuan di Antakya, Turki selatan.
Gempa M 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin digambarkan sebagai 'peristiwa terburuk dalam 100 tahun” oleh kepala bantuan PBB, yang berada di provinsi Kahramanmaras Turki.
"Menurut saya ini adalah bencana alam terburuk yang pernah saya lihat dan juga tanggapan internasional yang paling luar biasa," kata Martin Griffiths kepada BBC di Turki.
"Kami memiliki lebih dari seratus negara yang telah mengirim orang ke sini, jadi ada tanggapan yang luar biasa, tetapi ada kebutuhan untuk itu," tambahnya.
Pada Sabtu, korban tewas akibat gempa mematikan di Turki dan Suriah dilaorkan telah melampaui 28.000 jiwa.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengumumkan pada Sabtu bahwa jumlah korban tewas di Turki telah meningkat menjadi 24.617 orang. Sementara AFP melaporkan bahwa jumlah korban tewas di Suriah mencapai lebih dari 3.500 orang, tetapi angka baru belum dipublikasikan sejak Jumat, (11/2/2023).
Griffiths menyerukan agar politik regional dikesampingkan dalam menghadapi bencana - dan ada beberapa tanda bahwa hal ini sedang terjadi.
Persimpangan perbatasan antara Armenia dan Turki yang telah lama berseteru dibuka kembali pada Sabtu untuk pertama kalinya dalam 35 tahun untuk memungkinkan bantuan lewat.
Editor : Arif Ardliyanto