SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam menilai reaktivasi jalur kereta api yang kencang disuarakan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi merupakan ide bagus karena lebih realistis dan ekonomis jika dibandingkan dengan proyek jalan tol Madura.
“Paling tidak, reaktivasi jalur kereta Madura akan lebih mudah direalisasikan dan lebih ekonomis jika dilihat dari sisi investasi,” katanya, Kamis (16/2/2023).
“Saya pikir akan membawa multiefek bagi Madura, khususnya membuka wilayah dan mempermudah akses terhadap wilayah Madura timur,” tandas akademisi yang juga peneliti senior di lembaga Surabaya Survey Center (SSC) tersebut.
Reaktivasi jalur kereta, lanjut Surokim, tidak sekadar menjadi memorabilia terhadap sejarah transportasi publik di Madura.
Lebih dari itu, bisa mengurangi beban transportasi jalan darat nasional Madura yang selama ini sering macet di simpul-simpul pasar sepanjang perjalanan darat Bangkalan-Sumenep.
“Jika ini bisa terealisasi tentu akan punya banyak implikasi. Selain bisa memperpendek waktu tempuh antardaerah, juga bisa membuka peluang mengembangkan pariwisata dan potensi membuka peluang pengembangan wilayah dan potensi ekonomi yang lain,” paparnya.
Selain itu, mobilitas warga akan kian cepat dan itu bisa menjangkau wilayah Sumenep lebih cepat. “Potensi-potensi wisata di Sumenep dan wilayah kepulauan timur, akan kian terjangkau dan mudah di akses dengan kemudahan transportasi,” ucapnya.
Di sisi lain, Bupati Fauzi berbunga-bunga karena reaktivasi jalur kereta api di Madura semakin menemui titik terang.
“Alhamdulillah, setelah melakukan serangkaian komunikasi dan menyurati Presiden Joko Widodo, perjuangan kita, perjuangan masyarakat Madura yang menginginkan kereta api hidup lagi sudah satu langkah maju,” katanya.
Fauzi mengungkapkan, respons positif pemerintah pusat itu ditunjukkan lewat PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang belum lama ini mengirimkan surat ke Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Sumenep.
Dalam suratnya, PT KAI mengarah pada inventarisasi aset, termasuk pembayaran Surat Pemberitahuan Pajak Tertuang (SPPT) yang biasa dilakukan setiap tahun.
Fauzi menilai, permintaan tersebut sekaligus menjawab harapan masyarakat Madura yang menginginkan moda transportasi kereta dihidupkan lagi.
“Tentu kami segera menyiapkan data-data aset kereta. Ini (surat PT KAI) sekaligus menjawab doa kita semua masyarakat Madura,” katanya
Editor : Ali Masduki