Untuk itu, menurutnya ChatGPT sebagai AI perlu diedukasi ke masyarakat sejak dini, terutama dalam bidang teknologi dan pengembangan aplikasi. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk memahami teknologi dan potensi penggunaannya di berbagai bidang.
Sebagai informasi, ChatGPT adalah sebuah model NLP (Natural Language Processing) yang dikembangkan oleh perusahaan OpenAI.
Chatbot ini dapat digunakan untuk melakukan berbagai tugas yang berkaitan dengan bahasa, seperti menerjemahkan bahasa, memahami bahasa alami, dan menghasilkan teks baru dengan gaya dan topik yang diinginkan.
Saat ini, penggunaan ChatGPT oleh kalangan praktisi informatika masih relatif baru dan terbatas. Namun, Andre menyebut perkembangan dari teknologi ini akan semakin luas di masa depan.
Sementara itu, pendiri sekaligus CEO OpenAI Sam Altman mengakui bahwa ChatGPT merupakan produk keren, namun juga menakutkan.
Platform chatbot berbasis kecerdasan buatan alias artificial intellligence (AI) ini telah digunakan oleh lebih dari 100 juta orang sejak diluncurkan pada Desember 2022.
“Orang-orang benar-benar mengunjungi situs ChatGPT yang terkadang berfungsi dan terkadang tidak aktif," kata Altman dalam wawancara podcast New York Times Hard Fork’ dikutip dari Business Insider, Selasa (14/2).
"Mereka mengetik suatu kalimat, mencoba sampai benar, lalu mereka menyalin jawaban itu. Lalu kembali dan mencoba untuk mengintegrasikannya dengan hasil penelusuran (browsing) atau lainnya. alur kerja," tambah dia.
Editor : Ali Masduki