SIDOARJO, iNewsSurabaya.id – Perkembangan media sosial (Medsos) semakin cepat. Anggota DPR RI, Puti Guntur Soekarno tidak ingin medsos menggerus ideologi masyarakat Jawa Timur.
Puti melihat potensi tersebut ada, untuk itu ia gencar menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Sosialisasi ini dilaksanakan di Aula Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) lantai 2 PGRI Sidoarjo, Sabtu (29/9/2022).
Acara dihadiri kader-kader PDI Perjuangan dari unsur DPC, Fraksi DPRD Kabupaten, perwakilan PAC se-kabupaten, badan dan sayap partai.
Wakil Ketua Bidang (Wakabid) Ideologi dan Kaderisasi DPC Sidoarjo, Tri Endroyono, mewakili Ketua DPC PDI Perjuangan Sidoarjo dalam sambutanya menyampaikan pentingnya menjaga empat pilar kebangsaan di era digital.
“Informasi di media sosial sangat gencar, dengan muatan berbagai ideologi, bisa kapan saja mengubah ideologi masyarakat kita,” katanya.
“Jadi, Mbak Puti telah memberikan sosialisasi yang tepat, tentang empat pilar kebangsaan ini,” ucapnya.
Tri Endroyono menyampaikan pesan agar seluruh pengurus PDI Perjuangan di Kabupaten Sidoarjo menjadi pelopor dalam menjaga empat pilar kebangsaan sekaligus membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.
Wakabid Organisasi DPC Sidoarjo, Sudjalil juga yang menjadi salah satu pemateri jugamenegaskan hal serupa. Ia meminta ideologi bangsa terus dikembangkan.
“Nilai-nilai Pancasila tidak hanya sekadar slogan, tapi wajib diterapkan dalam kehidupan keseharian,” ucapnya.
Puti Guntur Soekarno melakukan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI pada Struktural PDI Perjuangan Sidoarjo. Foto iNewsSurabaya/ist
Sementara, Puti Guntur Soekarno menegaskan, nilai-nilai Pancasila sejatinya telah berkembang, menjadi perilaku keseharian dan jati diri masyarakat sejak dulu kala.
“Karena itu pula, Bung Karno tidak menyebut dirinya sebagai penemu Pancasila, tetapi penggali Pancasila,” katanya.
Cucu Proklamator RI ini mengingatkan, masyarakat harus memahami Pancasila. Caranya dengan mengetahui latar sejarah kelahiran Pancasila. Dimana kata Pancasila pertama kali termaktub dalam naskah pidato Bung Karno yang disampaikan dalam Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945
Editor : Arif Ardliyanto