SURABAYA iNewsSurabaya.id - Program Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jatim bertajuk "Bakti Sosial (Baksos) Kesehatan ke-137 Polda Jatim dan Tzu Chi", benar-benar dimanfaat masyarkat. Program ini adalah rangkaian untuk menyambut Hari Bhayangkara ke - 77 Tahun 2023.
Sejak dibuka pendaftaran pada 1 Februari 2023, saat ini sudah terdaftar 470 lebih calon peserta. Baik calon pasien katarak, calon pasien hernia, calon pasien bibir sumbing dan calon pasien benjolan.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim Kombes Pol dr. H. Erwin Zainul Hakim menyampaikan, animo masyarakat memanfaatkan program operasi katarak, hernia, benjolan dan bibir sumbing secara gratis ini, mejadi tolak ukur kesadaran terhadap kesehatan.
"Animo ini tolak ukur kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Selain itu, keinginan untuk sembuh dari sakit yang diderita sangat tinggi," terang Kombes Erwin, Selasa (28/2/2023).
Erwin menambahkan, kuota 500 peserta yang ditargetkan dalam kegiatan sosial ini diharapkan bisa terpenuhi atau bahkan lebih dari kuota. Pasalnya, dengan jumlah mencapai target akan sebanding dengan kerja dokter yang menanganinya.
Namun, kalaupun tidak sesuai target, itu juga menjadi barometer bahwa masyarakat di Jawa Timur sudah sehat semua.
"Jadi yang kita sebut target itu adalah target minimal. Kalau jumlah pasien lebih dari kuota, kita dengan yayasan yang bekerjasama tidak mempermasalahkan biaya. Yang jadi masalah, ketika kuota kurang. Misal, jumlah pasien ternyata hanya 20 orang, sedangkan dokter ahli yang kita siapkan banyak, terus mereka akhirnya tidak bekerja karena jumlah pasien sedikit. Lah ini tidak sebanding," terang Erwin.
Perwira dengan melati tiga di pundaknya itu menjabarkan, dalam setiap tahun yang melakukan kegiatan sosial operasi katarak, bibir sumbing, benjolan dan hernia ini banyak. Bukan hanya yayasan saja, bahkan pemerintah pun juga melakukan kegiatan ini.
"Jadi wajar kalau pesertanya setiap tahun semakin sedikit, karena mereka sudah ikut di program pemerintah atau yayasan lainnya," bebernya.
Ditanya apa yang membedakan program RS Bhayangkara dengan yayasan atau yang lainnya. Erwin menegaskan, tentu ada perbedaan. Yang pertama, Polda Jatim memiliki 10 RS Bhayangkara.
"Dan itu akan memudahkan pasien, karena selain itu kita juga punya Bhabinkamtibmas yang ada di setiap pelosok. Sehingga, jika ada pasien yang membutuhkan bisa langsung melaporkan ke Bhabinkamtibmas yang kemudian akan diteruskan ke RS Bhayangkara untuk ditindaklanjuti," katanya.
Selain program sosial dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara, Erwin juga membuka lebar bagi masyarakat yang memiliki riwayat sakit seperti kanker atau hidrosefalus namun tidak memiliki BPJS atau terkendala biaya, bisa melaporkan ke RS Bhayangkara agar segera ditindaklanjuti.
"Misalkan kasus-kasus yang sudah. Teman-teman wartawan menemukan ada yang sakit kanker otak atau hidrosefalus dan dia nggak punya BPJS nggak punya ini, bawa ke kami. Nah kasus itu tentunya akan menjadi prioritas kita," pungkasnya.
Dokter Erwin berharap, program Baksos tahunan ini semoga benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat semaksimal mungkin. Karena program ini akan rutin diadakan oleh Polda Jatim.
"Semoga masyarakat benar-benar memanfaatkan kesempatan ini dan jangan sampai terlewatkan. Karena program ini hanya akan datang setahun sekali. Bagi yang mau mendaftar jangan lupa persyaratannya juga harus dilengkapi, seperti KTP atau KK, surat dokter dan lainnya," pesannya.
Editor : Arif Ardliyanto