Pada Rabu (2/3/2023), para pedemo bentrok dengan polisi di luar markas Hellenic Train di Athena, perusahaan yang bertanggung jawab memelihara jalur kereta api Yunani.
Alhasil gas air mata terpaksa digunakan untuk membubarkan pengunjuk rasa, yang melemparkan batu dan menyalakan api di jalanan.
Pada acara hening di Larissa untuk mengenang para korban insiden tersebut, seorang demonstran mengatakan dia merasa bencana itu sudah lama terjadi.
"Jaringan kereta api tampak bermasalah, dengan staf yang lelah dan dibayar rendah," kata Nikos Savva, seorang mahasiswa kedokteran dari Siprus, kepada kantor berita AFP.
“Kepala stasiun yang ditangkap seharusnya tidak membayar harga "untuk seluruh sistem yang sakit,” tambahnya.
Amalia Yunita Rahmatria/Susi Susanti
Editor : Arif Ardliyanto