get app
inews
Aa Text
Read Next : Brigade Bunda Pulau Bawean Targetkan Kemenangan 90% untuk Khofifah-Emil

Empat Putri Duyung Terdampar di Perairan Pulau Bawean, Kondisinya Kritis dan Mati

Jum'at, 10 Maret 2023 | 08:16 WIB
header img
Empat Putri Duyung Terdampar di Perairan Pulau Bawean dengan kondisi sudah Mati. Foto iNewsSurabaya/ist

GRESIK, iNewsSurabaya.id – Pulau Bawean menjadi lokasi peraduan terakhir Putri Duyung atau Dugong. Hingga saat ini, sudah ada empat Putri Duyung yang terdampar dengan kondisi kritis, dan akhirnya mati dikubur nelayan sekitar.

Kematian satwa langka ini semakin membuat jumlahnya terus menurun. Ada indikasi, mereka menepi karena sudah tidak mampu untuk bertahan hidup ditengah laut. Keberadaan dugong ini ditemukan di Perairan Rabe, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean Gresik. Dengan penemuan ini, sudah ke tiga kalinya dugong mati terdampar di perairan yang dekat dengan wisata Makam Panjang Pulau Bawean.

Dugong merupakan salah satu satwa dari 35 jenis mamalia laut di Indonesia, Dugong termasuk hewan yang nokturnal yang artinya hanya mencari makan pada malam hari, habitat Dugong di kawasan Padang lamun di daerah perairan pesisir yang dangkal. Mamalia ini dalam sehari harus makan setidaknya 50 kg rumput laut setiap harinya. Laut Bawean tepatnya di perairan Rabe Desa Lebak dimungkinkan sebagai titik habitat Dugong, karena hampir awal tahun 2023 ini ada 3 Dugong yang terdampar dalam keadaan mati.

Kepala Desa Lebak Fadal mengatakan, dirinya mendapat laporkan kalau Dugong mati sekitar pukul 08.00 WIB, Kamis (9/3/2023) oleh nelayan Dusun Rabe. Mereka kembali menemukan Dugong mati terdampar dengan posisi telentang, nelayan menemukan saat air laut sedang surut, dimungkinkan mamalia tersebut terdampar pada saat malam hari karena termasuk hewan nokturnal. 

“Kemungkinan dibawa arus ombak, sampai ke bibir pantai. Ini sudah tiga kali wilayah perairan laut kami ditemukan dugong,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) 11 BKSDA Pulau Bawean Nur Syamsi mengatakan, pihaknya bersama petugas BKSDA Bawean langsung melakukan identifikasi pengukuran satwa langkah tersebut. 

“Panjangnya 86 cm, lingkar badan 130 cm, lebar ekor 58 cm dan panjang sirip 33 cm,” ungkapnya. 

Menurut dia, Dugong yang mati tersebut berjenis kelamin jantan. Dugong juga mengalami luka sirip sebelah kiri. “Kemungkinan luka tersebut akibat benturan karang laut, yang diperkirakan sudah tiga hari lebih Dugong mati,”ujarnya. 

Ia menuturkan, kejadian yang ketiga kalinya penemuan ikan jenis duyung di lokasi yang sama ini akan segera dilakukan tindak lanjut.

Yusra dari Perkumpulan Peduli Konservasi Bawean menuturkan, dDiperlukan adanya upaya konservasi bersama untuk perlindungan habitat duyung dan beberapa usaha untuk menyelamatkan mamalia ini.

“Kami berharap kepada pihak KKP untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir dan nelayan  tentang kondisi duyung dan menjelaskan tentang peran penting padang lamun terhadap keberlangsungan hidupnya, atau ada program dan  kegiatan rencana aksi konservasi bersama masyarakat pulau Bawean  terhadap duyung dan habitat aslinya, yaitu padang lamun,” ungkapnya.

“Catatan kami (Konservasi Bawean ) selama kurun tiga tahun terakhir ini sudah ada empat (4) dugong yang mati terdampar di Pulau Bawean. Dengan rincian di Tahun 2021 masing-masing satu dugong mati di Perairan Mayangkara, Kepuhteluk Kecamatan Tambak, Pulau Bawean dan di Perairan Sumur-sumur Desa Kumalasa, Kecamatan Sangkapura,” bebernya.

Sementara Tahun 2022- 2023 ini di Perairan Rabe, Desa Lebak Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean sebayak tiga dugong yang mati terdampar. Satu dugong di akhir tahun 2022, dan dua dugong di bulan Februari dan Maret 2023.

“Saya berharap ada civitas akademika bagian mamalia yang mau  meneliti Dugong yang ada di Pulau Bawean, supaya kami bisa menemukan fakta penyebab utama matinya mamalia tersebut,” harapnya. 


Empat Putri Duyung Terdampar di Perairan Pulau Bawean dengan kondisi sudah Mati. Foto iNewsSurabaya/ist

Data Perkumpulan Konservasi Bawean Kematian Duyung :

1. satu ekor dungong 17 Mei 2021 di Pantai Mayangkara Desa Kepuh Teluk
2. Satu ekor dugong terdampar 27 Desember  2022 di Pantai Tanjunganyar Desa Lebak 
3. Satu ekor dugong terdampar 4 Februari  2023 di Pantai Tanjunganyar Desa Lebak
4. Satu ekor dugong terdampar 9 Maret 2023 dipantai dusun rabe, desa Lebak.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut