get app
inews
Aa Read Next : Unusa Raih Peringkat ke-1 PTS Terbaik di Surabaya dan ke-7 PTS di Indonesia Versi Webometric 2024

Mengajar Sejak Tahun 1988, Nenek Ini Akhirnya Lulus Profesi Guru

Rabu, 15 Maret 2023 | 17:40 WIB
header img
C. Timbul Sri Rahayu disela pelantikan dan sumpah profesi pendidikan guru dalam jabatan tahun 2022 di Unusa. Foto/Humas Unusa

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar pelantikan dan sumpah profesi pendidikan guru dalam jabatan tahun 2022. Dari 201 peserta yang dilantik dan diambil sumpahnya, ada satu peserta yang mencuri perhatian. Yakni C. Timbul Sri Rahayu. Nenek ini akhirnya memperoleh gelar baru sebagai guru profesional setelah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Sekolah Dasar di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

C. Timbul Sri Rahayu sendiri sudah mengajar sejak 35 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1988. Dia memulai kariernya sebagai seorang guru di Sekolah Dasar (SD) Katolik Santa Maria, Kotabaru, Pulau Laut, Kalimantan Selatan.

Pada awalnya, perempuan kelahiran Magelang, 3 Oktober 1969 ini, tidak pernah membayangkan untuk menjadi guru, apalagi untuk mengajar di SD. 

Awalnya ia berharap jadi seorang prajurit negara seperti sang ayah, tetapi orang tua tidak mengizinkan. Kemudian oleh saudaranya, dia didaftarkan di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Van Lith, Muntilan, Kab. Magelang, Jawa Tengah.

"Ternyata peminat untuk menjadi guru banyak sekali, hal ini terlihat ketika banyaknya mendaftar di SPG. Saya mulai berusaha mencintai pendidikan guru. Dan setelah lulus, saya dipanggil oleh yayasan yang dimiliki oleh perkumpulan para biarawati. Pihak sekolah tersebut mengatakan, bahwa tidak ada seorang pun yang mau ke Kalimantan untuk mengajar di sana. Maka saya memberanikan diri untuk pergi ke Kalimantan bersama guru yang telah mengajar di sana," ungkapnya.

Sesampai di sana, ternyata dia belajar banyak hal melalui anak-anak yang masih polos, baik bahasa, emosi, maupun cara pandangnya pada setiap anak. Dan yang pasti dapat belajar mengendalikan diri untuk tidak mudah marah, apalagi kalau menghadapai anak-anak yang dijauhi temannya karena suatu hal yang berbeda dari teman yang lain.

"Sejak saat itu, saya memantapkan diri untuk tetap mengajar di SD, meskipun pernah mendapat tawaran mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)," ungkap perempuan yang pernah menjabat sebagai Sekertaris Wanita Katolik, Ranting Kotabaru, Kalimantan Selatan tahun 1990–1999 ini.

Perempuan yang saat ini mengajar di SD Katolik Indriyasana VII, Surabaya, menceritakan bahwa saat pertama kali mengajar di SD, dia mendapat tempat mengajar di Kalimantan, yang pasti dirinya kurang paham akan bahasanya, dan untuk dapat memahaminya, khususnya apa yang disampaikan anak didiknya, dia, mencoba untuk mengikuti dan mendengarkan apa yang anak-anak katakan. 

"Lama kelamaan, saya dapat memahami bahasa mereka. Ada juga pengalaman yang saya alami, yakni karena ketakutan anaknya tidak diterima di SD, orang tua tersebut berbohong, dia mengatakan bahwa anaknya sudah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) padahal belum, nah sebagi bentuk tanggung jawab orang tua tersebut, setiap kali saya memberi tambahan belajar untuk anaknya, orang tua tersebut memperhatikan dari jauh, dan kemudian diulang di rumah, apalagi untuk membaca dan berhitung," ungkapnya.

Di ungkapkannya, sukanya ia mengajar SD itu, saat anak didik dari yang belum dapat membaca menjadi dapat membaca. Saat ada anak didiknya yang tidak berani untuk tampil di depan teman-teman menjadi berani tampil. 

"Saat anak didiknya menganggap bahwa guru sebagai teman mereka, karena kita dapat mengetahui banyak hal yang dibutuhkan anak didik kita," ucapnya

"Dukanya menjadi guru SD, jika  ada orang tua yang memanjakan anaknya dengan tidak mengizinkan anak didiknya mengikuti kegiatan sekolah karena orang tua terlalu protect," lanjutnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut