get app
inews
Aa Read Next : Tekan Inflasi di Sumenep, Bupati Fauzi Gencar Monitoring Harga Sembako dan Operasi Pasar

Menguji Adrenalin di Lorong Batu Cangga Gili Iyang Sumenep

Senin, 20 Maret 2023 | 18:39 WIB
header img
Ketika berdiri di Batu Canggah, wisatawan akan merasakan sensasi deburan ombak yang memecah keheningan. Foto: MPI/Lukman

SUMENEP, iNewsSurabaya.id - Pemerintah Kabupaten Sumenep mempromosikan destinasi wisata alam Batu Cangga. Objek wisata yang menyajikan pemandangan indah itu terletak di pulau Gili Iyang.

Batu Cangga cocok bagi wisatawan yang ingin menantang adrenalin mereka. Wisatawan perlu mempersiapkan sepatu yang bersol karet. Untuk melapisi alas kaki, agar tidak cedera saat berjalan menuju tempat wisata itu. 

Selain itu, dengan menggunakan sepatu karet, kita bisa nyaman saat melangkah, juga lebih mudah untuk menaklukkan medan terjal ini. "Kami mengundang warga Jawa Timur dan wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Sumenep," kata Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Senin (20/3/2023).

Pulau Gili Iyang sendiri memiliki kandungan oksigen tertinggi kedua didunia setelah Yordania. Sehingga sangat cocok sebagai tujuan wisata kesehatan. Adrenalin akan mulai teruji ketika memasuki area kawasan yang terjal dan bertangga bambu curam, hingga suara derit ketika dilewati. Sangat menantang, tetapi rasa lelah akan terbayar jika kita sudah mencapai tempat itu.

Ketika berdiri di Batu Canggah, wisatawan akan merasakan sensasi deburan ombak yang memecah keheningan. Sensasi itu makin menyenangkan ketika kita bisa memandang lautan lepas. 

Deburan ombak itu terasa begitu keras, karena dibawahnya ada tebing sedalam 100 meter yang berbatasan dengan pantai. Wisatawan juga akan merasakan terpaan angin kencang dan ombak laut yang menggulung.

Wisata Sumenep Batu Canggah sendiri berbentuk lonjong memanjang sekitar 200 meter, dengan tinggi langit-langit lima meter. Rongganya melengkung seperti ombak yang menggulung.

Pada salah satu sisi lorong langsung menghadap ke laut lepas yang diberi pembatas berupa pagar bambu. Lorong ini seperti disangga oleh sebuah batu setinggi sekitar lima meter berdiameter sekitar dua meter mirip seperti pilar besar pada bangunan gedung.

Dihimpun dari berbagai sumber, batu Cangga terjadi karena adanya letusan gunung purba puluhan juta tahun yang lalu. Batuan itu merupakan sisa peninggalan letusan gunung api purba yang membentuk batuan andesit, breksi dan tufa.

Diduga lorong tersebut terbentuk akibat adanya abrasi air laut sejak ribuan tahun lampau sehingga menyebabkan munculnya runtuhan tebing (rock fall). 

Bupati Fauzi meyakini sektor wisata bakal menjadi salah satu solusi dalam menghadapi lesunya berbagai sektor setelah Pandemi COVID-19. "Saat ini sudah ada penginapan atau hotel bintang tiga dan kini sedang dibangun hotel bintang empat," katanya

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut