SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Bilal shalat tarawih 20 rakaat diucapkan setiap 2 rakaat sekali. Pengerjaan shalat tarawih ini biasanya dilaksanakan di kalangan Nahdliyin dengan formasi 2 rakaat 1 salam sebanyak 10 kali.
Shalat tarawih 20 rakaat merujuk pada pelaksanaan yang dilakukan masa Khalifah Umar bin Khattab.
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدٍ الْقَارِيِّ أَنَّهُ قَالَ: خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ لَيْلَةً فِي رَمَضَانَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا النَّاسُ أَوْزَاعٌ مُتَفَرِّقُونَ يُصَلِّي الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ وَيُصَلِّي الرَّجُلُ فَيُصَلِّي بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ فَقَالَ عُمَرُ إِنِّي أَرَى لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَاءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ أَمْثَلَ ثُمَّ عَزَمَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ لَيْلَةً أُخْرَى وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلاَةِ قَارِئِهِمْ قَالَ عُمَرُ نِعْمَ الْبِدْعَةُ هَذِهِ
Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Abdul Qari', ia berkata, 'Saya keluar bersama Sayyidina Umar bin Khattab ra ke masjid pada bulan Ramadan. [Didapati dalam masjid tersebut] orang yang shalat tarawih berbeda-beda. Ada yang salat sendiri-sendiri dan ada juga yang salat berjemaah. "Lalu Sayyidina Umar berkata, 'Saya punya pendapat, andai mereka aku kumpulkan dalam jamaah satu imam, niscaya itu lebih bagus.' Lalu, beliau mengumpulkan kepada mereka dengan seorang imam, yakni sahabat Ubay bin Ka’ab. Kemudian satu malam berikutnya, kami datang lagi ke masjid. Orang-orang sudah melaksanakan salat tarawih dengan berjemaah di belakang satu imam. Umar berkata, ‘Sebaik-baiknya bid’ah adalah ini [shalat tarawih dengan berjamaah].” (HR. Bukhari).
Merujuk tulisan NU Online berujudul Bacaan Bilal dan Jawabannya dalam Tarawih, ada 3 fungsi adanya bilal ialah memanjatkan shalawat kepada Nabi dan sahabat, memberikan waktu istirahat, dan menandai rakaat shalat tarawih.
Editor : Arif Ardliyanto