get app
inews
Aa Read Next : Dokter Tiwi Bareng Mom Uung Luncurkan Buku Sang Bayi, Panduan Merawat Bayi Baru

Ini Alasan Uung Victoria Finky Bikin Gerakan Konsultasi Menyusui Gratis

Kamis, 30 Desember 2021 | 21:30 WIB
header img
Uung Victoria Finky. (Foto: Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - Nama Uung Victoria Finky sudah tidak asing, terutama dikalangan emak-emak muda. Bahkan sosoknya sudah begitu populer dijagat maya. 

Coba saja berselancar di mesin pencarian Google. Disana, beragam judul dan ekspresi mama dua anak ini tampak begitu anggun dan ceria, hingga membuat warganet ingin mengetahui lebih dalam sepak terjang Uung.

Beberapa hari lalu, Jurnalis iNewsSurabaya.id pun berkesempatan berbincang langsung bersama Uung di kantor Mom Uung, di Jl. San Antonio Shopping Street N1 No 96-98 Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur.

Meski perbincangan tergolong singkat, lantaran Uung sendiri harus bergegas pulang untuk menyusui anak keduanya yang baru lahir, namun alasan kenapa Uung membikin gerakan konsultasi menyusui gratis terjawab. Padahal, jika ibu-ibu muda berkonsultasi menyusui di Rumah Sakit, sudah berapa rupiah cuan yang harus dirogoh.

Uung Victoria Finky bercerita, awal mula ia mengagas gerakan konsultasi menyusui gratis dilatarbelakangi atas pengalaman pribadinya. Ketika pertamakali memiliki buah hati, Founder brand Mom Uung ini mengalami problem yang mungkin sedang  dirasakan kebanyakan ibu-ibu muda lain. Seperti ASI seret, hingga berat badan anak dibawah standar.

"Awal mulanya dari saya sendiri. Waktu awal lahiran, ASI saya gak langsung keluar. Disitu sudah terasa bingung, karena anak sudah nangis terus, ASI gak keluar," ungkap Uung. Bahkan ia sempat ditawari asupan lain untuk bayinya, seperti susu formula.

Beruntung, saat itu Uung mendapat motivasi dari para suster di Rumah Sakit, sehingga ia kian percaya diri berjuang agar ASInya keluar. 

Uung melanjutkan, saat pulang dari Rumah Sakit, ternyata ASI juga tidak langsung keluar. "Tapi saya ingat banget kata-kata suster, bahwa terus saja susui anak sesering mungkin. Pasti ASI akan keluar. Karena bayinya sendiri yang akan merangsang," lanjutnya.

Namun, keadaan berkata lain. Sebagai ibu muda yang belum memiliki pengalaman menyusui, pastinya banyak bisikan dari kanan-kiri, terutama para kakek dan nenek yang baru punya cucu pertama. 

"Tapi kan masalahnya gak cuma disitu saja. Seperti dari orangtua, apalagi cucu pertama. Untungnya suami sangat mensupport," katanya.

Menurut Uung, tidak semua ibu-ibu muda mendapat perilaku yang sama seperti dirinya. Bagaimana jika ibu-ibu muda tersebut berada di Rumah Sakit dan ditangani tenaga medis yang kurang tepat. 

"Masih banyak Rumah Sakit yang justru tidak memberikan semangat, jika ASI tidak keluar. Dan menyodori susu formula," ujarnya.

Berbekal pengalaman tersebut, ibu 30 tahun ini akhirnya iseng-iseng berbagi pengalaman di Instagram.

Ternyata, banyak mama-mama yang sejalan dan akhirnya sering cattingan dan berbagi pengalaman, karena memiliki masalah yang sama dalam menyusui.

"Dari situ akhirnya kita bikin gerakan dengan melayani konsultasi menyusui secara gratis. Saya menyadari, mungkin diluar sana, banyak ibu menyusui lain yang punya problem yang sama," tuturnya.

Hingga saat ini, Mom Uung terus berkembang hingga memiliki 15 orang staff untuk menangani konseling. Staff yang melayani konsultasi menyusui semuanya sudah bersertifikat dan mengikuti  pelatihan konselor sesuai standart WHO.

“Kita juga punya medical educator dan mereka adalah dokter laktasi. Jadi kalau ada problem dan butuh penanganan khusus kita bantu menghubungi medical educator," terangnya.

Kedepan, kata Uung, selain melayani konsultasi gratis 24 jam, ia juga akan membuka kelas zoom gratis bersama medical educator.

Sebagai informasi, konsultasi gratis ibu menyusui yang dirintis sejak pertengahan 2019 silam sudah mendapat respon cukup bagus dari masyarakat.

Setiap bulan, sedikitnya 40 ribu ibu-ibu menyusui berkonsultasi kepada Mom Uung baik secara daring maupun tatap muka. 

Uung berharap, ibu-ibu bisa menyusui anaknya selama dua tahun. Hal ini juga sebagai langkah untuk mencegah angka bayi stunting di Indonesia. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut