JAKARTA, iNewsSurabaya.id – Sosok penembak teroris kelas kakap, Dr Azhari, Komjem Rycko Amelza Dahniel dilantik menjadi kepala BNPT. Ia ditugasi Presiden RI, Joko Widodo untuk menanggulangi teroris yang ada di Indonesia.
Komjen Rycko Amelza Dahniel memang cocok sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), ia menggantikan Komjen Boy Rafli Amar yang telah memasuki purnatugas. “Ya, hari ini (pelantikan)," kata sumber Istana yang dikutip dari Okezone, Senin (3/4/2023).
Sebelumnya, Rycko menjabat sebagai Kalemdiklat Polri dan belum lama ini dia dirotasi menjadi Pati Densus 88 Antiteror Polri. Jenderal bintang tiga ini diketahui berpengalaman dalam bidang reserse dan ahli dalam memburu teroris. Oleh karena itu, jabatan barunya sebagai Kepala BNPT sangat tepat.
Mengutip buku, Misi Walet Hitam 09.11.05-15.45: Menguak Misteri Teroris Dr. Azhari (2017), Tito Karnavian, Petrus Golose, dan Rycko Amelza Dahniel merupakan tokoh yang membongkar kasus teror Bom Bali II, di Jimbaran, Bali pada 1 Oktober 2005.
“Dalam pengusutan kasus Bom Bali II, Gories Mere mempercayakan AKBP Tito Karnavian sebagai manajer olah TKP, dibantu AKBP Petrus Golose dan AKBP Rycko A. Dahniel,” tulis buku tersebut.
Lulusan terbaik Akpol 1988 bahkan mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, usai melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.
Rycko mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Sutanto bersama dengan Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Idham Azis, dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, kariernya di Korps Bhayangkara cukup moncer. Penugasan pertama ia jalani di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan, selanjutnya ditugaskan sebagai instruktur di Akademi Kepolisian Semarang.
Tahun 1993 ia mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus dengan predikat terbaik, selanjutnya kembali bertugas di Polres Metro Jakarta Pusat, lalu Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan, dan kemudian sebagai Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya. Tahun 2002 ia mengikuti pendidikan Sespimpol dan lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis.
Rycko juga pernah menduduki sejumlah jabatan penting diantaranya Kapolres Jakarta Utara. Setelah itu, ia dipromosikan jadi ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian dia menjabat Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol, lalu sebagai Wakapolda Jabar, Ketua STIK, Kalemdiklat Polri dan kini sebagai Pati Densus 88.
Editor : Arif Ardliyanto