SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kabar heboh muncul dari Asosiasi Futsal Kota (AFK) Surabaya. AFK Surabaya diketahui melakukan tarikan pada pemain yang mengikuti seleksi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON).
Tak tanggung-tanggung, seleksi yang dilakukan setiap pemain sebesar Rp25.000. Jumlah tersebut dikalikan 134 pemain yang mengikuti seleksi, maka AFK Surabaya berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp3. 350.000. Anehnya, tarikan ini hanya terjadi di Kota Surabaya, sedangkan kota-kota lain tidak pernah melakukan tarikan terhadap pemain yang mengikuti seleksi.
Insiden tarikan ini membuat banyak pihak kecewa. Mereka tidak menyangka, AFK Surabaya melakukan tarikan hanya untuk mengikuti seleksi. Apalagi kebijakan tarikan ini tidak jelas peruntukannya.
Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jawa Timur, Dimas Bagus Kurniawan, sangat menyayangkan adanya pungutan kepada pemain yang akan mengikuti seleksi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) cabang olahraga Futsal Jatim.
"Saya sangat menyayangkan. Orang jadi pengurus itu harus punya jiwa pengabdian bukan malah minta iuran," kata Dimas kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).
"Nek ga gelem (kalau tidak mau) pengabdian jangan ada di pengurusan futsal," ujar Dimas.
Pelaksanaan seleksi Pra PON Jatim yang digelar oleh Asosisasi Futsal Provinsi (AFP Jatim), di Surabaya, rencananya akan digelar, 15-16 April 2023.
Untuk melakukan seleksi, Asosiasi Futsal Kota (AFK) Surabaya mengeluarkan surat edarak supaya pemain yang mengikuti seleksi dikenakan biaya sebesar Rp 25.000. Tarikan ini dikabarkan untuk operasional seleksi.
Sementara di daerah lain seperti Banyuwangi tidak memungut biaya apapun pada pemain yang mengikuti seleksi.
EXCO AFP Jatim, Munir Khan menambahkan pihaknya akan mempelajari kebijakan AFK Surabaya tersebut, apakah akan ada sanksi atau tidak.
"Kami akan pelajari dulu, mengapa kebijakan itu bisa dikeluarkan, baru kami akan ambil sikap," katanya.
Sementara itu, klub juga menyayangkan keputusan AFK Surabaya yang memungut biaya pada pemain. Salah satunya Penanggung Jawab Sekolah Futsal Surabaya (SFS) Robert Nepa Seno
"Ini cukup aneh dan agak memalukan, ada biaya untuk setiap pemain sebesar Rp 25.000. Tapi ya mau bagaimana lagi, kami tetap akan mengirim pemain, dan tak ingin menutup kesempatan pemain tampil di PON,” ucap Robert Nepa Seno.
AFP Jatim sendiri saat ini tengah menyiapkan tim yang tampil di Pra PON Aceh Sumatera Utara 2024 mendatang.
Selain Surabaya, seleksi juga digelar di lima daerah lainnya termasuk Banyuwangi, yang telah digelar di Scudeto Futsal Banyuwangi, pada 18-19 Maret lalu.
Daerah lainnya adalah Pamekasan, Tulungagung, Magetan dan Bojonegoro. Sementara Kota Surabaya menjadi tempat terakhir pelaksanaan seleksi pemain.
Pelatih Tim Pekan Olahraga Porprov (Porprov) Banyuwangi, Hadi Purwanto mengatakan, tidak ada biaya sama sekali yang dibebankan kepada pemain untuk seleksi Pra PON Jatim.
"Tidak ada sama sekali, bahkan saya juga ikut mendampingi mereka (tim pelatih Pra PON Jatim) untuk menggelar seleksi di Banyuwangi," kata pelatih yang akrab disapa Iwan tersebut.
Iwan mengatakan terdapat enam pemain tim Porprov Futsal Banyuwangi yang mengikuti seleksi Pra PON. "Ada enam pemain yang ikut seleksi, dan tidak ada biaya sama sekali ikut seleksi di Banyuwangi," kata Iwan.
Editor : Arif Ardliyanto