get app
inews
Aa Read Next : Dear Single Parent, Pahami 3 Peran Orang Tua Tunggal dalam Mengasuh Anak

Ini Cara Rumah Main Cikal Bangun Kepercayaan Diri Anak Usia Dini

Kamis, 06 Januari 2022 | 13:10 WIB
header img
Rumah Main Cikal memiliki cara unik tersendiri dengan menghadirkan program belajar bermakna dan menyenangkan. (Foto: Dok Rumah Cikal)

JAKARTA, iNews.id - Membangun kesadaran mengenai pentingnya mengenal diri sendiri pada anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai cara yang menyenangkan, khususnya di saat mengikuti sekolah setingkat PAUD. 
 
Sebagai salah satu lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) atau prasekolah di Jakarta, Rumah Main Cikal memiliki cara unik tersendiri dengan menghadirkan program belajar bermakna dan menyenangkan, salah satunya program Aku Sebagai Individu.

Kegiatan Bercermin, Mengamati Diri 
 
Program Leader Rumah Main Cikal, Christopora Intan Himawan Putri, menuturkan, hal sederhana yang dapat dilakukan oleh pendidik Rumah Main Cikal untuk mendorong anak usia dini mengenal diri sendiri adalah dengan mengamati apa saja yang ada dalam diri melalui kegiatan bercermin. 

“Hal yang paling sederhana dimulai dengan mengenal anggota tubuh mereka. Mereka diajak untuk mengamati apa saja yang ada dalam diri mereka dengan cara bercermin. Kemudian, anak-anak akan mengenali fungsi anggota tubuh melalui proses bermain dan pengamatan.” tutur pendidik yang akrab disapa Tante Intan ini. 

Ia juga menambahkan beberapa aktivitas sederhana yang dilakukan oleh anak-anak di Rumah Main Cikal seperti memetakan fungsi alat indra saat membuat teh manis di rumah. 

“Sesederhana membuat teh manis misalnya. Anak-anak akan melakukan refleksi sederhana dari panca indra ternyata mata yang dimiliki dapat melihat perubahan warna. Lidah yang ada di dalam mulut dapat merasakan sensasi manis atau kulit yang berwarna sawo matang ini dapat merasakan suhu panas dari air teh.” tambahnya. 

Aku Sebagai Individu, Tunjukkan Keberdayaan
 
Sebagai pendidik, Intan pun menjelaskan lebih detail mengenai salah satu program Rumah Main Cikal yang mengajak anak-anak prasekolah untuk melakukan eksplorasi dengan anggota tubuhnya lebih dalam melalui program Aku sebagai Individu untuk anak usia 10 Bulan hingga 2 tahun.

“Melalui program Aku Sebagai Individu, anak-anak di jenjang Adik-adik dan Bayi-Bayi kami ajak untuk melakukan eksplorasi dengan anggota tubuhnya saat beraktivitas. Pendamping seperti orang tua, pengasuh, serta Kakek Nenek berperan besar dalam proses pembelajaran ini. Keterlibatan pendamping membuat Adik-adik dan Bayi-bayi percaya diri untuk beraktivitas. Lalu, ada pula jenjang Kakak-Kakak, anak diajak untuk mengenal komunitas yang dekat dengan dirinya seperti keluarga dan sekolah.” jelas Intan.

Secara esensial program ini juga mendorong anak usia dini di rentang usia bayi-bayi dan adik-adik dapat mengenali dan memahami karakter uniknya. 

“Mereka diajak untuk mengenali dan memahami bahwa masing-masing individu memiliki karakter yang unik dan berbeda. Perbedaan ini adalah hal yang sangat baik dan membuat interaksi antar anak menjadi lebih seru. Seperti misalnya, “Ternyata aku tetap bisa bermain meskipun aku anak laki-laki dan dia anak perempuan”. “ ucap Intan. 

Selain untuk anak usia 10 bulan hingga 2 tahun, ada pula jenjang Pre-Kindie di usia 3-4 tahun. Di usia ini, anak-anak prasekolah ditantang untuk menganalisis hal-hal di sekitarnya dengan panca indra yang dimiliki untuk melakukan pengamatan termasuk membantu mereka terhindar dari bahaya. 

Misalnya, “Aku melihat ada gunting, ujungnya terlihat runcing. Aku butuh bantuan Mama untuk menggunakannya”.

Bagi Intan, pengenalan mengenai diri sendiri pada anak di tingkat prasekolah menjadi hal yang penting dan utama untuk mengembangkan rasa percaya diri, dan mengasah keberdayaan anak-anak sebagai individu yang mandiri dan siap menghadapi risiko.
 
“Anak usia dini berada pada tahapan di mana mereka ingin menunjukan keberdayaan mereka. Penting agar anak merasakan ia mampu untuk melakukan hal-hal secara mandiri. Dengan mengenali dirinya sendiri, mereka secara sederhana mengenal anggota tubuh dan cara menggunakanya. Hal ini sangat mendukung keinginan anak untuk banyak melakukan hal-hal dengan sedikit bantuan dari orang dewasa yang ada disekitarnya. Dukungan ini membantu anak tumbuh menjadi pengambil risiko dan percaya diri," pungkasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut