get app
inews
Aa Read Next : Diresmikan Desember 2022, Ternyata Klinik Kesehatan Pegadaian Surabaya Tak Miliki Izin, Ini Faktanya

Jual-Beli Vaksin Booster Ilegal, Ini Cara Mendaptkan Nasabah

Jum'at, 07 Januari 2022 | 15:41 WIB
header img
Achmad Donny, Ketua Umum Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Surabaya.(Foto : iNewsSurabaya/arif)

SURABAYA, iNews.id Jual-beli vaksin booster di Kota Surabaya marak terjadi. Oknum penjual mencari mangsa melalui pesan SMS (Short Message Service) di kafe-kafe dan tempat-tempat nongkrong.

Fakta ini diungkapkan  Achmad Donny, Ketua Umum Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Surabaya. Ia menceritakan, ada temannya yang menjadi korban suntikan vaksin booster. Padahal, vaksin tersebut belum diperbolehkan untuk dijual-belikan.

“Nominal jual-belinya Rp250 ribu. Ini sudah banyak korbannya di Surabaya,” katanya.

Oknum yang melakukan jual-beli vaksin booster secara ilegal ini, mencari mangsa melalui pesan berantai. Ketika mendapatkan respon dari masyarakat, oknum tersebut langsung membuat janjian untuk bertemu ditempat nongkrong atau kafe-kafe. “Ketika oknum tersebut datang, bicara dilakukan pengecekan lansung disuntik vaksin booster,” ujar Donny.

Keberadaan jual-beli vaksin booster sangat meresahkan masyarakat, apalagi surat edaran untuk penggunaan vaksin tersebut belum keluar dari pemerintah. Namun, anehnya di Kota Surabaya sudah marak beredar jual-beli vaksin tersebut.

Aparat kepolisian harus bergerak cepat, apalagi jual-beli ini dilakukan dengan model pembayaran secara transfer. Oknum yang bermain ini harus segera ditindak, karena banyak orang yang dirugikan dengan ulahnya jual-beli vaksin secara tidak benar.

“Ini namanya mencari keuntungan saat pandemic sedang berjalan. Jelas tidak diperkenankan,” bebernya.

Dengan kejadian ini, Donny meyakini ada dua dugaan yang muncul, pertama yakni soal buruknya sistem tata kelola pemerintah soal vaksinasi, serta yang kedua adalah tentang celah potensi korupsi dalam program vaksinasi.

"Ini akibat dari tata kelola distribusi yang kurang transparan dan masih ada celah-celah untuk tindak korupsi. Ia menduga jual beli ini melibatkan tindak penyelewengan petugas ataupun aparat. Sebab, jika tidak, dari mana sindikat di Surabaya ini bisa mendapatkan vaksin untuk dijual," papar Donny.

Untuk itu, butuh keseriusan Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya untuk mengusut hingga tuntas. Dan membersihkan serta menindak tegas dugaan dimana keikutsertaan birokrasi dalam hal ini. “Saya yakin pihak Kepolisian bisa membereskan masalah ini dengan cepat dan tepat,” ucapnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut