Menurutnya, Jakarta dan Medan dianggap layak berada dalam daftar smart city karena dinilai mampu memenuhi kebutuhan sanitasi dasar daerah miskin, memiliki layanan daur ulang yang memuaskan, memiliki fasilitas transportasi publik yang baik, mempermudah layanan akses informasi pemerintah daerah, hingga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang memuaskan.
Sementara itu, Makassar dinilai memiliki rapor baru untuk beberapa area, seperti akses informasi terhadap keputusan pemerintah daerah, kemampuan mengatur janji temu medis secara daring, dan kemudahan penggunaan angkutan umum berkat penjualan tiket dan penjadwalan secara daring.
Dalam laporannya, SCI memberikan beberapa catatan khusus terhadap Jakarta dan Makassar perihal prioritas yang perlu diperhatikan, yakni Jakarta perlu lebih memperhatikan polusi udara, kemacetan, dan korupsi.
Kemudian, Makassar memiliki 'pekerjaan rumah' berupa pengangguran, kemacetan, dan korupsi. Secara keseluruhan, Zurich, Swiss menempati posisi teratas dalam daftar kota pintar terbaik selama empat tahun berturut-turut. Lalu diikuti oleh Oslo, Norwegia yang juga menduduki posisi dua selama empat tahun berturut-turut.
Sementara itu, negara tetangga, Singapura berhasil menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk ke daftar sepuluh besar dengan mempertahankan posisi ke-7 selama tiga tahun berturut-turut. "Indeks Kota Cerdas IMD 2023 menilai persepsi penduduk pada isu-isu yang berkaitan dengan struktur dan teknologi aplikasi yang tersedia untuk mereka di kota mereka," tulis The Smart City Observatory, dikutip Jumat (26/5/2023).
"Ada dua pilar yang menjadi persepsi warga diminta, yakni pilar struktur yang mengacu pada infrastruktur kota dan pilar teknologi terkait penyediaan dan layanan teknologi masyarakat," bebernya.
Editor : Arif Ardliyanto