PASURUAN, iNewsSurabaya.id – Wilayah Pasuruan Jawa Timur mulai terkena bencana kekeringan. Sebanyak 17 desa di 6 kecamatan Kabupaten Pasuruan memiliki potensi kekeirngan karena pasokan sumber mata air berkurang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan memutuskan untuk menetapkan status siaga bencana kekeringan dan kebakaran hutan di sejumlah wilayahnya. Ada sebanyak 17 desa di 6 kecamatan di Kabupaten Pasuruan berpotensi mengalami kekurangan pasokan sumber mata air alias kekeringan.
Plt Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris, menjelaskan, penetapan status siaga bencana kekeringan dan kebakaran hutan di Kabupaten Pasuruan bukan tanpa sebab. Melainkan berdasarkan rekomendasi seluruh stake holder terkait.
"Terlebih ketika BMKG memprakirakan bahwa per 1 juni sudah memasuki musim kemarau. Maka setelah kami rapat bersama stake holder terkait hasil prakiraan BMKG dan kondisi eksisting air di wilayah Tahura dan Perhutani, maka status siaga kekeringan dan kebakaran hutan akan diberlakukan, tinggal menunggu persetujuan Bupati Pasuruan," kata Harris.
“Ketujuh belas desa berpotensi kekeringan tersebar di 6 kecamatan. Yakni Lumbang, Winongan, Pasrepan, Kejayan, Lekok dan Gempol. Dari belasan desa tersebut, tak semuanya mengalami kekeringan. Artinya di setiap satu desa ada dua sampai tiga dusun yang melaporkan tentang mulai berkurang atau bahkan menghilangnya sumber mata air. Seperti di Desa Bulukandang, Kecamatan Lumbang ada 3 dusun yang kondisi eksisting air sangat berkurang, yakni Dusun Cukurmini, Krajan dan Cukurgondang.
"Kekeringannya tidak full satu desa. Tapi hanya beberapa dusun. Seperti di Desa Bulukandang ada tiga dusun yang kondisi airnya sangat berkurang dan mulai mengering," jelasnya.
“Dengan status siaga bencana kekeringan yang akan diberlakukan, Pemkab Pasuruan siap untuk melakukan dropping air bersih ke seluruh wilayah tersebut. Seluruh armada sudah siap untuk membantu menyalurkan air bersih untuk warga terdampak. Dari BPBD, Cipta Karya, PDAM, PMI, Dinas Sosial dan yang lain," ucapnya.
Untuk masyarakat terdampak, Harris menghimbau agar warga bisa segera melakukan normalisasi saluran air, dan mulai menghemat penggunaan air di setiap harinya.
Sementara itu, untuk wilayah dengan potensi kebakaran hutan, Harris menegaskan bahwa 2 lokasi di wilayah Kecamatan Prigen sangat berpotensi. Bahkan, sudah ada kejadian kebakaran hutan di dua wilayah tersebut, beberapa hari lalu.
Editor : Arif Ardliyanto