KoinWorks Ajak Lender dan Masyarakat Surabaya untuk Rencanakan Keuangan

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - KoinWorks, neobank untuk UMKM pertama di Indonesia, mengadakan acara Money Dairy Talk dengan mengangkat tema “Life with (Fun)ancial Freedom” di Palacio Sky Cafe, Surabaya, pada Kamis (8/6/2023) lalu.

Acara yang bertujuan untuk memperkuat hubungan KoinWorks dengan para pemberi pinjaman (lender) sekaligus meningkatkan literasi masyarakat tentang perencanaan keuangan ini menghadirkan Willy Sanjaya selaku VP of Retail Funding KoinWorks sebagai narasumber. 

Baca Juga

Investment Yoga, Cara KoinWorks Tingkatkan Kesadaran Berinvestasi

Literasi keuangan menjadi perhatian penting industri finansial. Seperti yang dihimbau oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) baru-baru ini, literasi yang cukup akan risiko serta hak dan kewajiban lender dapat mendorong perencanaan keuangan yang bijak dan pemberian pendanaan secara cermat.

“KoinWorks secara rutin mengadakan kegiatan seperti ini sebagai wadah untuk meningkatkan literasi finansial masyarakat serta mendengarkan insight yang lebih lengkap terkait kebutuhan para lender. Kota Surabaya menjadi salah satu kota yang kami kunjungi karena antusiasme masyarakat akan investasi dan kekuatan ekonomi yang besar di daerah ini,” ujar Willy Sanjaya.

Provinsi Jawa Timur, menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) pada 2022, diketahui memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa hingga penghujung 2022. Hal ini menjadi momentum yang tepat bagi KoinWorks untuk mendukung masyarakat Surabaya dan sekitarnya dalam mengelola dan merencanakan keuangan. 

Baca Juga

KoinWorks Ajak Masyarakat Surabaya Pahami Solusi Fenomena Generasi Sandwich

Pada acara tersebut, para peserta diajak untuk melakukan Financial Check Up yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan para peserta, sehingga mereka bisa membuat perencanaan keuangan yang tepat dan bagaimana membangun portofolio yang baik sesuai dengan profil risiko mereka.

Editor : Ali Masduki