SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Gunung Semeru menjadi salah satu gunung berapi kerucut yang dimiliki Indonesia. Namun bukan orang Indonesia yang pertama kali mendaki gunung tersebut, justru sosok dari Belanda yang berhasil menaklukan Gunung Semeru.
Sosok tersebut adalah Clignet dan Winny Brigita (1838), seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda. Kedua orang ini menempuh jalur dari sebelah barat daya melalui Widodaren. Sebagai orang pertama, tentunya medan menaiki Gunung Semeru tidak semudah saat ini. Kondisi alam sangat terjal dan sulit untuk dilalui.
Dikutip dari Wikipedia, selain Clignet dan Winny Brigita yang bisa menaklukan Gunung Semeru, Junghuhn pada tahun 1945 juga berhasil menaiki Gunung Semeru. Ia merupakan ahli botani berkebangsaan Belanda, mendaki dari utara lewat gunung Ayek-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Pada tahun 1911, Van Gogh dan Heim melalui lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranu Pani dan Ranu Kumbolo.
Secara umum iklim di wilayah Gunung Semeru termasuk type Iklim B dengan curah hujan 927 mm - 5.498 mm per tahun, dengan jumlah hari hujan 136 hari/tahun dan musim hujan jatuh pada bulan November - April. Suhu udara dipuncak Semeru berkisar antara 0 - 4 derajat celsius.
Suhu rata-rata berkisar antara 3 °C - 8 °C pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15 °C - 21 °C. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin di sepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam, namun juga didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
Editor : Arif Ardliyanto