Harlah ke-32, Sekolah Islam Shafta Ajak Masyarakat Hidup Sehat

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Harlah ke-32 Sekolah Islam Shafta Surabaya tahun ini digelar meriah. Yayasan Yayasan Al Insan Kamil yang menaungi sekolah SMP dan SMA mengajak masyarakat hidup sehat. 

Sejumlah kegiatan seperti jalan sehat, lomba memasak hingga alumni day menghangatkan momen hari lahir sekolah Islam di Surabaya Barat tersebut.

Baca Juga

Pecah Telor, Sekolah Islam Shafta Berhasil Cetak Penghafal Alquran

Kepala SMA Shafta, Dwi Cahyo Kurniawan, S.Pd mengatakan seluruh rangkaian acara pada Harlah Sekolah Islam Shafta yang melibatkan keluarga besar sekolah dan masyarakat umum ini, selain untuk memeriahkan harlah dan mengajak hidup sehat, juga sebagai wujud eksistensi Sekolah Islam Shafta di Surabaya.

"Semoga harlah ini bisa memberikan efek yang bagus kepada seluruh masyarakat, sehingga sekolah Islam Shafta bisa semakin eksis," katanya, Minggu (25/6/2023).

Sementara itu Kepala SMP Shafta, Fatiyah Nur Azizah, M.Pd.I menambahkan, bahwa sekolah Islam Shafta menggabungkan antara pendidikan agama dan umum, mengintegrasikan antara kecerdasan intelektual dan spiritual, serta membentuk karakter para siswa-siswi dengan akhlaq mulia.

Baca Juga

Sekolah Islam Shafta Surabaya Tanamkan Jiwa Entrepreneur Kepada Peserta Didik

Yayasan Al-Insanul Kamil Surabaya hadir dengan tekad mewujudkan lembaga pendidikan berkualitas, sehingga peserta didik tidak hanya dibekali ilmu akademik saja. 

Banyak program-program unggulan yang disiapkan agar lulusan bisa menjadi anak bangsa yang siap menyongsong zamannya dengan jati dirinya untuk bersaing (berkompetensi) dan bersanding (berkomparasi) dengan anak-anak dunia.

Diantaranya Berkarakter, Hafal Al-Qur'an, Terampil Public Speaking, Enterpreneurship dan Terampil Bahasa Inggris dan Mandarin. Kemudian praktek di bidang sains yang berguna untuk kemaslahatan umat. Segudang prestasi di bidang akademik dan non akademik pun banyak diraih siswa SMP dan SMA Shafta.

Baca Juga

Unik, Begini Cara Sekolah Islam Shafta Kota Surabaya Uji Mental dan Intelektual Peserta Didiknya

Untuk melatih soft skill, sekolah Islam Shafta juga memiliki program magang. "Untuk itu kami mengundang calon siswa agar sekolah disini. Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Sekolah Islam Shafta masih dibuka," terang Fatiyah.

Perlu diketahui, SMP Shafta sudah Terakreditasi A. SMP Swasta Unggulan di Surabaya Barat yang berdiri pada tahun 1994 ini telah mampu berkompetisi prestasi dengan sekolah-sekolah favorit lainnya. 

SMP SHAFTA telah berhasil diakreditasi dengan nilai A oleh BAN Sekolah pada tahun 2003, dan merupakan sekolah yang mempunyai motto full islamic education, empowering and network school for international school based namun prestasi bukanlah satu-satunya tujuan yang ingin diraih. 

Baca Juga

Pelajar SMA Sekolah Islam Shafta Gelar Pesta Pernikahan di Sekolahan

SMP SHAFTA selalu membekali dan mengembangkan segenap potensi anak didik secara komprehensif, antara lain penekanan pada pemahaman dan amalan agama Islam (full islamic education) yang kuat, semangat nasionalisme yang tinggi, dan bekal life skill (kecakapan hidup) untuk masa depan siswa.

Kemudian untuk SMA Shafta juga Terakreditasi A. Proses Belajar-Mengajar dilaksanakan sesuai kurikulum berbasis kompetensi terintegrasi dengan tenaga pendidik yang profesional dan ruang belajar ber-AC, media ajar: LCD, TV, dan Alat Peraga, dengan waktu belajar Senin-Jum’at: 06.30-14.15 WIB. 

Untuk mendukung pembelajaran, kelas X terdiri dari 4 kelas paralel dan kelas XI serta XII terdiri dari 6 kelas paralel. Semua kelas memiliki daya tampung masing-masing 36 siswa.

Baca Juga

Predator Anak Bergentayangan, Sekolah Islam Shafta Tak Mau Kecolongan

SMA Shafta juga melakukan program pertukaran guru. Antara lain di tahun pelajaran 2017-2018, guru dari Portugal dan pada tahun pelajaran 2018-2019, guru dari Mesir.

SMA SHAFTA menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dipadukan dengan program-program khas ke-SHAFTA-an. KTSP yang dikembangkan sekolah bercirikan Kurikulum KTSP Karakter yang Islami. Struktur kurikulum terdiri dari mata pelajaran umum dan muatan lokal (provinsi dan sekolah/ program khas ke-SHAFTA-an).
 

Editor : Ali Masduki