SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Ada-ada saja yang dilakukan oleh pelajar SMA Sekolah Islam Shafta Surabaya. Disaat pernikahan dini menjadi sorotan, siswa-siswi sekolah yang ada dikawasan Lontar Surabaya ini malah menggelar resepsi pernikahan. Bahkan pernikahan itu dilakukan di sekolahan.
Baik pengantin, wedding organizer hingga dekorasi, semuanya dilakukan oleh siswa SMA Islam Shafta Surabaya. Meski masih tergolong anak-anak, rupanya resepsi yang mereka gelar berjalan mulus dan sukses.
Kepala Sekolah SMA Shafta Surabaya, Dwi Cahyo Kurniawan, menuturkan bahwa resepsi pernikahan yang digelar oleh peserta didiknya tersebut bukan resepsi pernikahan sebenarnya. Melainkan salah satu kegiatan ujian praktek.
"Praktek mantenan tersebut bertujuan agar peserta didik belajar kerjasama dan memiliki soft skill yang nantinya akan bisa diterapkan setelah lulus sekolah," tuturnya.
Menurut Dwi, hajatan pernikahan sendiri sangat komplek. Didalamnya terdapat berbagai macam keperluan yang bisa dijadikan peluang. Seperti Event Organizer, Katering, MC dan lainnya.
Ia mengatakan, melalui ujian praktik ini diharapkan nantinya para siswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengelola sebuah event. Peserta didik juga diharapkan memiliki jiwa entrepreneur, sehingga nantinya mereka bisa membuka usaha wedding organizer atau paling tidak menjadi event organizer.
"Kami berharap anak-anak memiliki soft skil dan bakat-bakat yang bisa dikembangkan. Bahkan sampai di hal-hal yang mungkin itu tidak masuk didalam catatan buku," tegasnya.
Sementara itu Guru Pembimbing Ujian Praktek Nikah, Emilia Umrotin, menjelaskan bahwa ujian praktek mantenan ini marupakan gabungan dari 4 materi. Yakni Seni Budaya, Bahasa Jawa, PHI dan Prakarya, serta Kewirausahaan.
"Tujuan dari praktek ini untuk membentuk karakter peserta didik. Terutama dalam hal kreatifitas dan kolaborasi," ucapnya.
Kegiatan ini, kata Emilia juga bisa menjadi tolak ukur sejauh mana peserta didiknya mampu berkolaborasi dan menghadirkan event yang meriah. Sehingga nanti bisa dipraktekkan ketika lulus.
Seperti layaknya sebuah pernikahan antara dua insan ciptaan yang menyatu cintanya dalam satu ikatan suci, suasana praktek event mantenan itupun berjalan meriah. Peserta didik SMA Islam Shafta terlihat cukup lihai mempraktekkan setiap tahapan pernikahan.
Editor : Ali Masduki