PROBOLINGGO, iNews.id – Pemberdayaan usaha desa menunjukan perkembangan menggembirakan. Koperasi Unit Desa (KUD) Argopuro Krucil, Probolinggo menjadi salah satu usaha yang bisa membantu ekonomi warga.
Koperasi ini bergerak dalam bidang sapi perah, pembelian susu, serta pakan ternak. Usaha milik desa ini berupaya untuk memberikan solusi keluhan-keluhan warga mengenai pembelian susu maupun pakan ternak. Keberadaan koperasi ini diharapkan mampu menggerakan ekonomi warga yang sempat vakum di masa pandemic Covid-19.
Selama ini, warga Krucil banyak mengeluh mengenai harga beli susu yang rendah, sementara harga pakan ternak naik turun. Mereka membeli melalui akun Facebook Putra Sanjaka di Grup Facebook D6. Facebook tersebut merupakan grup informasi warga Krucil, Tiris, dan daerah-daerah disekitarnya. “Kami tidak pernah menaikan harga pakan ternak (sentrat) untuk sapi perah,” kata Pengelolah KUD Argopuro Krucil, Suloso.
Kenaikan harga, ujar dia, tidak bias dilakukan semena-mena, karena dalam KUD untuk menaikan harga barang harus dilakukan musyawarah bersama. KUD ini lebih memperhatikan nasib warga. “Justru kami memberikan subsidi, harga konsentrat di kami Rp3.350/kilo tapi diluaran bias Rp3.800/kilo, mahal mana mas, kan masih mahal mereka," ujarnya.
Suloso menegaskan, untuk harga beli hasil susu perah milik warga, pihaknya akan menyesuaikan dengan harga beli pabrik. Selain itu, mutu dan kualitas susu yang dihasilkan oleh peternak juga menjadi pertimbangan untuk menentukan harganya..
"Harga di kami jelas mas, gride satu harga Rp6.200/liter itu harga pabrik sedangkan untuk mutunya yang 13 koma sekian kita bisa harga Rp7000 mas , kita tergantung mutu," ungkap dia.
Pihaknya berharap, peternak yang masih memiliki daya produksi rendah bisa menaikkan hasil susu perah. Caranya, lanjut dia, bias membuat rering agar anak-anak sapi menjadi sapi yang berkualitas sehingga memiliki daya saing yang tinggi.
Saat ini, ungkap Suloso, KUD Argopuro Krucil mampu memproduksi 40 ton/hari dari 2600 peternak. Sedangkan pemasaran masih tertuju dalam satu titik, hanya ke IPS (Industri Pengolahan Susu) PT.Nestle Kejayan Pasuruan. “PT Nestle menyerap sebagian besar produksi susu, ada sekitar 95 persen, sedangkan sisanya 5 persen untuk kebutuhan penduduk sekitar desa Krucil,” paparnya.
Editor : Arif Ardliyanto