SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Suasana halaman posko Pandegiling Surabaya nampak padat. Semua larut dan khusyuk memanjatkan doa untuk almarhum Whisnu Sakti Buana (WS) di malam 40 hari.
Ratusan kader, simpatisan maupun alumni dan aktifis Posko Pandegiling hadir. Termasuk anggota legislatif Surabaya.
Nampak hadir, Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono didampingi bendahara, Budi Leksono.
Jajaran legislator PDI Perjuangan, John Thamrun, Sukadar, Budi Leksono, Anas Karno, Agustin Poliana juga nampak ditengah masyarakat yang berbondong-bondong memadati hingga separuh jalan Pandegiling.
Dalam sambutannya, Adi Sutarwijono meminta undangan yang hadir untuk senantiasa mendoakan almarhum Whisnu Sakti Buana.
Mengenang segala kebaikan dan memaafkan segala kesalahan yang pernah dilakukan baik sengaja maupun tidak.
Awi (Adi Sutarwijono) mengenang sosok Whisnu Sakti sebagai kader terbaik partai."Karena dedikasi dan perjuangan almarhum semasa hidup untuk membesarkan PDI Perjuangan," katanya.
Api semangat itu harus diwarisi bersama oleh seluruh kader partai kepala banteng moncong putih.
Sementara, dijadikannya lokasi posko sebagai tempat peringatan 40 hari punya makna tersendiri.
"Pelaksanaan memang ditempatkan di Posko (Pandegiling). Ini menjadi 'rumah' perjuangan almarhum sejak menjadi aktifis hingga terakhir sebagai pengurus PDI Perjuangan Jatim," terang Jagad Hariseno, tuan rumah posko Pandegiling sekaligus kakak kandung almarhum WS.
Selaku pihak keluarga mendiang mengucapkan terimakasih atas perhatian seluruh undangan yang hadir. "Jika ada yang kurang berkenan kami memohon maaf," terang pria yang akrab disapa Mas Seno ini.
Selain iringan dan lantunan doa yang terpanjatkan, sebuah nilai historis dan cita-cita WS untuk posko Pandegiling tetap terjaga dan diteruskan.
"Whisnu punya cita-cita dan perjuangan untuk posko Pandegiling semasa hidup. Marwah inilah yang akan diteruskan," ungkap putra pertama alm. Ir Sutjipto mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan itu.
Editor : Ali Masduki