SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Tiga Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) membuat robot pengantar obat dan makanan yang diberi nama TEUSEM (Teknik Elektro UBAYA Smart Elderly-Care Monitoring).
Robot ini dirancang untuk mengantarkan obat dan makanan ke orang lansia (lanjut usia) secara otomatis dan dapat dipantau dari jarak jauh. TEUSEM adalah service robot yang dibuat oleh Rasyid Febrianto Adi Nugroho, Adinda Seoulita, dan Yefta Prasista Triastomo.
Ketua tim, Rasyid mengatakan pembuatan TEUSEM dilatarbelakangi oleh fenomena yang menunjukkan bahwa rasio jumlah perawat dibanding orang lansia di Indonesia saat ini sangat kecil.
Jika jumlah perawat sangat sedikit, kualitas hidup mereka akan berkurang karena harus mengurus orang lansia dalam jumlah yang banyak.
“TEUSEM hadir sebagai solusi untuk meringankan dan memudahkan rutinitas perawat, khususnya mengantar obat dan makanan. Sehingga, kualitas hidup lansia tetap terjaga tanpa mengorbankan kualitas hidup perawat,” jelasnya.
Selain itu, TEUSEM memungkinkan perawat untuk melakukan monitoring aktivitas orang lansia dengan menggunakan perangkat cerdas seperti laptop dan tablet.
Lebih lanjut, Rasyid menjelaskan bahwa robot TEUSEM ini memiliki sistem yang terbagi menjadi empat bagian, yaitu perancangan kontrol gerak robot, perancangan pembacaan sensor, perancangan pendeteksian ruangan dengan sensor, dan perancangan sistem monitoring orang lansia. Robot dilengkapi beberapa mikrokontroler sebagai pengendali pada dua motor robot.
Sistem sudah terkoneksi IoT, sehingga pengguna dapat mengontrol robot dari jarak jauh. Selain itu, terdapat dua sensor dengan satu mini personal computer (PC) yang difungsikan sebagai pengendali pusat. Ada pula satu device dan webcam sebagai media monitoring kondisi sekitar.
“Semua hardware terhubung satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk kesatuan dan dapat menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya,” imbuh lulusan SMA Negeri 5 Surabaya itu.
Kecanggihan teknologi tersebut membuat TEUSEM memiliki keunggulan. Robot berdiameter 60 sentimeter dengan tinggi 125 sentimeter ini dapat menghindari manusia atau objek di sekitarnya. Bila di depannya ada objek yang menghalangi, maka robot langsung mengambil jalan lain.
Dengan sensor yang ada, TEUSEM juga dapat melakukan pemetaan ruangan secara otomatis. Hal ini membuat robot dapat melakukan patroli ke tiap kamar yang memiliki bentuk ruangan berbeda-beda.
“Nantinya akan kami kembangkan supaya lebih user-friendly. Harapannya inovasi ini dapat memperbaiki penggunaan pelayanan kesehatan konvensional, sehingga kualitas dan efisiensinya semakin meningkat,” pungkas Rasyid.
Berkat inovasi ini, Rasyid dan tim berhasil meraih juara satu pada kompetisi PENA (Pekan Elektromedik Nasional) Electromedical Innovation Competition 2023 dalam kategori IT Healthcare. Tak hanya itu, TEUSEM juga mendapat penghargaan best system dan best design.
Dosen pembimbing pembuatan TEUSEM, Hendi Wicaksono Agung Darminto, Ph.D., mengatakan inovasi ini merupakan implementasi pembelajaran di Teknik Elektro Ubaya yang berfokus pada robot cerdas, teknologi telekomunikasi, dan elektro biomedik.
“Kedepannya, kami akan banyak membuat proyek besar yang berkaitan dengan autonomous vehicle, service robot, baby life support, dan industrial autonomous mobile robot. Semoga karya-karya ini bisa memberikan manfaat positif bagi masyarakat,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki