Ke depannya, Wali Kota Eri mengaku, untuk memasifkan gotong-royong bersama seluruh elemen masyarakat, Pemkot Surabaya berencana membentuk Kampung Pancasila. Sebab, ia menyampaikan bahwa Kampung Madani, selanjutnya akan menjadi Kampung Pancasila. “Itu adalah bentuk dari gotong royong, jadi dalam satu kampung tidak ada kemiskinan, stunting, gizi buruk dan lain sebagainya,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Gayungan, Pramudita Yustiani mengatakan dalam penilaian Puncak Peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XX, terdapat empat aspek. Di antaranya, adalah aspek kemasyarakat, aspek ekonomi, aspek sosial budaya, dan agama, serta aspek lingkungan.
“Untuk aspek kemasyarakatan, gotong royong dalam menjaga keamanan lingkungan semakin diperkuat. Hansip di lingkungan perkampungan dan perumahan mendapat pelatihan cara membela diri oleh Babinsa dan Kamtibmas. Bahkan, pembangunan Pos Kamling juga dilakukan swadaya oleh warga,” kata Pramudita Yustiani.
Dari aspek kemasyarakatan, Pramudita Yustiani mengaku bahwa pihaknya juga memiliki Omah Rembuk dan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) yang ada Balai RW. Selanjutnya, pada aspek ekonomi, Kelurahan Gayungan bersama PKK Surabaya terus menonjolkan produk-produk dari pelaku UMKM di wilayahnya.
“Prinsipnya UMKM yang sudah maju di kelurahan, ikut membantu mendampingi pelaku UMKM yang masih merintis. Seperti untuk makanan dan minuman (mamin), serta untuk fashion. Untuk fashion, di lingkungan kami ada desainer yang karya-karya telah digunakan hingga internasional,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto