get app
inews
Aa Read Next : Dukungan Pasangan AH Thony-Richard Menguat, Ini Kata Dewan Pakar Partai Gerindra Surabaya

Pernah Wakili Indonesia Hingga Asia Tenggara, Cahyo Harjo Prakoso Ungkap Rahasia Para Jawara

Minggu, 23 Juli 2023 | 22:33 WIB
header img
Cahyo Harjo Prakoso memberikan penghargaan kepada juara pada Kejuaraan Ju-Jitsu Antar Dojo se-Jawa Timur. Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Ketua DPC Gerindra Surabaya, Cahyo Harjo Prakoso, ternyata juga pernah menjadi atlet kebanggan olahraga beladiri Indonesia. Gak tanggung-tanggung, Cahyo bahkan pernah membawa nama besar Indonesia ke pertandingan beladiri hingga tingkat Asia Tenggara.

Sebagai senior, Cahyo tidak melupakan generasi beladiri, termasuk Ju-Jitsu yang saat ini sedang merintis karir di dunia olahgara beladiri. Ia terus mengawal setiap perhelatan yang digelar oleh Pengurus Besar Institute Ju-Jitsu Indonesia (IJI-PBJI), khususnya Pengprov IJI-PBJI Jawa Timur.

Baca Juga : 

Bambang Haryo Dapat Kehormatan Sabuk Hitam DAN III dari Institute Jujitsu Indonesia

Seperti halnya ketika ada Kejuaraan Ju-Jitsu Antar Dojo se-Jawa Timur. Pertandingan yang digelar mulai 21-23 Juli 2023 ini menarik perhatian Cahyo. Dia terus mengikuti event ini dari awal pembukaan hingga penutupan. Tokoh muda kota Surabaya ini bukan hanya hadir sebagai pentonton. Ia pun berbagi tips dan mengungkap rahasia para jawara

Cahyo Harjo Prakoso saat menghadiri pembukaan Kejuaraan Ju-Jitsu Antar Dojo se-Jawa Timur. Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

 

Menurut Cahyo, untuk menjadi jawara selain latihan teknik, juga harus menguatkan mental. "Karena kalau kita punya teknik bagus itu belum tentu bisa juara kalau mentalnya tidak bagus. Mentalnya bagus tapi nggak pernah berlatih itu juga sama saja, maka keduanya harus dilatih dengan baik," ucap Cahyo Harjo Prakoso, di GOR Kertajaya, Surabaya, Minggu (23/7/2023).

Cahyo yang juga masuk bursa calon Wali Kota Surabaya ini juga menegaskan agar atlet menjaga fisiknya dengan baik agar menjadi olahragawan profesional.

"Bagaimana caranya bisa mendapat fisik yang baik, satu disipllin dalam berlatih, yang kedua harus disiplin pola makan," terangnya.

Saat ditanya mengapa Cahyo menularkan ilmunya sebagai mantan atlet olahraga bela diri. Dirinya menjelaskan agar atlet dapat membentuk mental bertanding disamping menjunjung tinggi sportifitas.

"Saya rasa semua insan manusia, tidak hanya atlet di Indonesia tapi seluruh dunia pasti memiliki kesamaan secara fisik, memiliki kesamaan dalam metode pelatihan. Tapi apa yang membedakan dari sang juara dengan yang tidak juara? Ya itulah mental bertanding yang terus tidak pantang menyerah dan menjunjung tinggi sportifitas," urainya.

Cahyo memberikan catatan khusus mengenai perkembangan olahraga bela diri di Jatim. Minimnya anggaran juga menjadi salah satu penyebab olahraga ini sulit maju.

"Di PON 2020 kemarin cabor bela diri untuk Jawa Timur mengalami penurunan prestasi, satu karena kendala Covid dimana latihannya itu training from home itu juga ada kekurangan. Selain itu juga mengenai anggaran karena kita tahu bela diri tidak hanya mengenai dasar dia bertanding tapi banyak sekali komponen-komponen penunjangnya," jelasnya.

Menurut pria yang maju menjadi caleg DPR Provinsi Jatim tersebut, bela diri merupakan olahraga yang bisa membentuk mental dan emosi kepribadian individu.

"Bela diri sejati itu tidak suka berkelahi, orang yang dulu suka berkelahi jadi tidak suka berkelahi karena bela diri. Karena itu ini penting untuk di Jawa Timur ada treatment khusus dari pemerintah Provinsi maupun kota manjadikan bela diri bisa lebih baik dan lebih besar tapi juga dikontrol bagaimana pelatihannya," tuturnya.

Terkait ideal anggaran untuk pengembangan olahraga bela diri di Jatim. Cahyo mengatakan bahwa diperlukan kajian hingga komunikasi antara pihak terkait seperti KONI, Dispora hingga atlet itu sendiri.

"Itu baru kita akan menemukan berapa anggaran yang paling pas, tapi yang paling penting adalah komitmen bersama. Apakah kita ingin menjadikan lahraga ini sebagai prioritas, karena kita tahu olahraga ini juga salah satu bentuk pendidikan dan pembentukan SDM yang sangat penting," pungkasnya.

Kejuaraan Ju-Jitsu Antar Dojo se-Jawa Timur ini akhirnya dimenangkan Dojo Garda 45 sebagai juara umum 1, dan Rois Amin yang meraih Best of The Best antar Master. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut