get app
inews
Aa Read Next : Aset Pemkot Surabaya Terus Bertambah, Nilainya Capai Rp3,84 Triliun

Gedung Graha REI Jatim Tampil dengan Wajah Baru, Lantai 1 Jadi Ruang Publik

Jum'at, 28 Juli 2023 | 23:07 WIB
header img
Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Real Estat Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida menandatangai prasasti ketika peresmian wajah baru Graha REI Jatim. Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur akhirnya berhasil menuntaskan renovasi Gedung Graha REI Jatim di Jl Bedadung no.2, Surabaya. Wajah Baru tersebut diharapkan dapat memacu semangat anggota REI dalam bekerja.

Peresmian wajah baru Graha REI Jatim ditandai dengan penandatangan Prasasti oleh Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Real Estat Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida, pada Jumat (28/7/2023). 

Ketua DPD REI Jatim, Soesilo Efendy mengatakan gedung kantor REI Jatim mulai direnovasi mulai Februari lalu dan pada Agustus 2023 ditargetkan harus selesai. Meski renovasi belum sepenuhnya tuntas 100 persen, namun pihaknya ingin segera meresmikan pada bulan ini, menyusul akan paripurnanya Paulus Totok Lusida sebagai Ketua Umum DPP REI.

"Hari ini tanggal 28 Juli adalah hari istimewa. Kita berkeingan kantor ini ada prasasti yang ditandatangani oleh Ketua Umum kita Bapak Paulus Totok Lusida. Jadi beliau ini adalah Ketua Umum dari Jawa Timur dan beliau dulu pernah menjadi Sekjen REI Jawa Timur, dan pernah menjadi Ketua DPD REI Jawa Timur," terangnya.


Ketua DPD REI Jatim, Soesilo Efendy (kiri), menyerahkan cinderamata kepada Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Real Estat Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida. Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

 

Soesilo berharap, tanda tangan Totok Lusida nantinya menjadi prasasti yang akan dikenang oleh seluruh anggota dan pengurus REI. Sehingga menjadi motivasi bagi generasi muda.

"Mudah-mudahan dengan renovasi ini nanti teman-teman bisa maksimal lagi bekerjanya dan untuk pengurus berikutnya bisa lebih bagus lagi fasilitasnya," tuturnya.

Tampil dengan wajah baru, Graha REI Jatim memiliki 3 lantai dengan fungsi berbeda. Lantai 1 berfungsi sebagai ruang publik. 

"Nanti user, stake holder atau tamu yang mencari informasi mengenai rumah, perbankan, perizinan dan lainnya bisa disini," ujar Soesilo.

Sedangkan lantai 2 difungsikan sebagai ruang rapat dan ruang administrasi kesekretariatan. Kemudian lantai 3 sebagai ruang aula dan Hall yang difungsikan sebagai tempat untuk mengadakan pertemuan dalam skala besar. Rencananya REI Jatim juga akan memfungskan rooftop sebagai cafe karena pemandangannya cukup bagus untuk bersantai.

Dalam kesempatan ini, Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Real Estat Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida menyampaikan terimakasih kepada seluruh pengurus dan anggota REI Jawa Timur yang sudah bekerja maksimal. Ia juga sekaligus pamitan karena sebentar lagi purna tugas.

Pasar Properti Lesu

Meski kondisi ekonomi di Indonesia tampak stabil jika dibandingkan dengan ekonomi global, namun pasar properti Indonesia masih lesu. Bahkan turun tajam hingga 20 persen jika dibandingkan saat pandemi. Penurunan tersebut ditengarai adanya perubahan tren dalam belanja properti.

Soesilo Efendy menyebut, trend belanja properti sudah berubah. Jika dulu orang membeli properti untuk hunian dan investasi, sekarang jika tidak benar-benar butuh maka orang tidak akan beli rumah.

"Sekarang ini orang lebih selektif dalam membeli rumah. Jadi gak butuh rumah ya gak beli rumah. Ini beda dengan dulu orang beli rumah untuk investasi," ungkapnya.

Dari segi konsep, semenjak pandemi konsep rumah berubah. Masyarakat lebih mencari rumah yang kecil dengan fasilitas lengkap seperti smart home. Harganya juga yang gak terlalu mahal.

"Di Jawa Timur yang laku rata-rata harga di bawah Rp1 miliar. Kalau di daerah harga dibawah Rp500 juta-an," jelasnya.

Menurut Soesilo, lesunya pasar properti itu menjadi tantangan tersendiri bagi pengembang. Disisi lain, banyak masyarakat cenderung membeli rumah bekas lantaran unit sudah pasti ada, surat lengkap dan bisa KPR.

"Tentunya hal itu menjadi tantangan bagi pengembang. Jadi teman-teman pengembang ini harus lebih semangat lagi, lebih bener lagi. Jujur saja sekarang ini banyak yang semangat jualan tapi lupa bangun," tuturnya.

Sebagai informasi, Realestat Indonesia merupakan sebuah organisasi/asosiasi perumahan dan pemukiman yang telah berdiri dari tahun 1972. Sudah puluhan tahun organisasi ini memberikan warna bagi pembangunan Indonesia. 

Pada tahun 1972 itu Pula REI Jawa Timur dibentuk pertama kalinya sebagai wadah bagi para pengembang di wilayah Jawa Timur. 
 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut