get app
inews
Aa Read Next : MSJA Catat Laba USD 4,06 Juta di Kuartal III 2024, Pertahankan Kinerja Solid

Investasi dan Konsumsi Jadi Penopang Perekonomian Jawa Timur

Rabu, 09 Agustus 2023 | 10:35 WIB
header img
Faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Jatim akibat peningkatan Penamaan Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah tangga. Foto/Ilustrasi

SARABAYA, iNewsSurabaya.id - Perekonomian Jawa Timur (Jatim) selama triwulan II 2023 tumbuh 5,24 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy). Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim Doddy Zulverdi mengatakan, faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Jatim akibat peningkatan Penamaan Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah tangga. 

"Pertumbuhan ekonomi ini  juga  didorong oleh tingginya aktivitas perjalanan wisatawan," katanya, Rabu (9/8/2023).

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi pada triwulan II 2023 naik 6,43 persen (yoy) dan berkontribusi 26,44 persen terhadap PDRB Jatim. 

Perbaikan dalam hal investasi utamanya didorong oleh kelanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN) serta proyek swasta dan proyek daerah yang berlangsung pada tahun 2023. 

"Selain itu, terjadi peningkatan investasi dari perusahaan domestik yang sejalan dengan potensi kenaikan permintaan dalam negeri," ujar Doddy.

Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Jatim menunjukkan daya tahan yang kuat dalam menghadapi perkembangan ekonomi global yang sulit. 

Hal ini menandakan Jatim sebagai salah satu lokomotif utama bagi pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Ekonomi Jatim berkontribusi signifikan pada pertumbuhan perekonomian nasional sebesar 14,45 persen, dan 25,23 persen terhadap perekonomian Pulau Jawa," ungkap Doddy. 

Tidak hanya itu, lanjut dia, sektor perbankan juga menunjukkan kinerja yang positif. 

Pada triwulan II 2023, kinerja intermediasi perbankan di Jatim tetap terjaga dengan meningkatnya kredit baik pada korporasi maupun ritel. 

"Risiko kredit terpantau semakin membaik dan berada di bawah batas ambang yakni 5 persen," terangnya. 

Pihaknya optimistis angka pertumbuhan ekonomi di Jatim ini akan terus mengalami kenaikan dan akselerasi positif seiring dengan penurunan laju inflasi

Berdasarkan Grafik Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Jatim menunjukkan tren penurunan. Tercatat 4,11 persen pada Juli tahun ini. 

“Kami optimistis inflasi di Jatim pada Agustus ini akan memenuhi target karena dukungan berbagai program,” tandasnya. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut