SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Ratusan ribu warga kota Surabaya hidup miskin. Selama periode Maret 2023, jumlah warga miskin di Surabaya sebanyak 136.370 jiwa atau 4,65 persen dari total penduduk.
Jumlah itu hanya turun 1,33 persen dibanding Maret 2022 yang sebanyak 138.210 jiwa atau 4,72 persen dari jumlah warga kota Pahlawan.
Data Badan Pusat Statitik (BPS) Kota Surabaya menunjukkan, secara umum, dalam periode 2003-2023 tingkat kemiskinan di Kota Surabaya cenderung mengalami penurunan. Baik jumlah penduduk miskin maupun persentase penduduk miskin.
Jumlah penduduk miskin pada tahun 2003 sebesar 253.600 jiwa, berkurang 117.230 jiwa menjadi 136.370 jiwa pada tahun 2023. Sementara itu, persentase penduduk miskin di Kota Surabaya pada tahun 2003 sebesar 9,44 persen.
"Angka itu berkurang 4,65 persen pada tahun 2023," kata Kepala BPS Kota Surabaya, Arrief Chandra Setiawan, dalam rilisnya, Jumat (10/11/2023).
BPS mencatat, terdapat sejumlah faktor yang diduga terkait dengan kondisi kemiskinan di Kota Surabaya selama periode Maret 2023. Antara lain, terjadi inflasi umum selama periode Maret 2022 – Maret 2023 sebesar 6,30 persen.
Inflasi ini menduduki urutan ketiga terbesar di Jawa Timur setelah Jember dan Sumenep. "Dengan kondisi inflasi yang cukup tinggi, kenyataannya mampu mendorong sebanyak 1.840 jiwa penduduk Kota Surabaya untuk keluar dari status miskin," ujarnya.
Selanjutnya, berbagai program bantuan sosial baik dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Kota Surabaya selama tahun 2022 dan 2023 mampu membantu masyarakat untuk mempertahankan daya belinya.
"Faktor lain yang diduga terkait kondisi kemiskinan di Surabaya adalah, terjadi peningkatan volume penjualan di tingkat pedagang eceran di triwulan 1 tahun 2023 dibandingkan triwulan 1 tahun 2022 sebesar 5,1 persen," tandas Arrief.
Editor : Ali Masduki