SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Belasan desainer yang tergabung dalam Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jatim memperagakan koleksi terbaru tahun 2024, di Panggung East Java Fashion Tendance 2023.
Setelah 6 desainer seperti Melia Wijaya, Ulfa Mumtaza, Stephanie Zhang, Nina Nugroho, Lia Afif dan Riris Ghofir menampilkan koleksi terbarunya pada Kamis (10/8), kini giliran 5 desainer APPMI Jatim menampilkan karya-karya mereka.
Dwi Adi Kusuma, Namira, Ura by Aura Afilia, Gita Orlin dan Denny Djoewardy, menghadirkan konsep dan ragam busana ikonik yang segar. Mulai warna cerah, kain warisan nusantara hingga mengusung ikonik daerah.
Ura by Aura Afilia misalnya. Ia meluncurkan series terbaru dengan nama Revera. Ini diambil dari bahasa latin dan memiliki makna reality atau sebuah realitas. Makna inilah yang menjadi inspirasi Aura dalam desain untuk series tersebut. Aura mencoba menghadirkan sebuah realitas baru dalam industri fashion batik untuk anak muda.
"Koleksi ini memadukan antara motif kain batik tenun gedog Tuban. Terinspirasi dari motif dalam batik tenun gedog," katanya disela fashion show di Grand City Surabaya, Minggu (13/8/2023).
Aura memadukan design dengan penempatan detail fashion dan cutting sesuai dengan tren terkini. Memberi pemaknaan terhadap realitas, melalui design series ini Aura membawa sentuhan baru terhadap makna batik dan anak muda.
Warna yang dipilih didominasi dengan warna-warna tegas nan anggun yakni warna silver, merah, cream, dan biru.
Berbeda dengan Namira. Digawangi oleh Yayuk Eko Agustin, desainer ini memiliki desain Eco Print yang cukup apik.
Menurutnya desain dengan sentuhab eco print merupakan desain sepanjang masa dan bahan yang digunakan sangat ramah lingkungan.
"Eco print ini nuansa baru agar penikmat fashion tidak bosen dan yang pasti produknya ramah lingkungan dan tidak menimbulkan limbah dari sisa proses," ujarnya.
Sedangkan Desainer Gita Orlin mengusung konsep Bunga Peony yang berasal dari Negeri Matahari Terbit.
Sebab bunga peony memiliki arti sebagai sebuah keberuntungan, kedamaian, cinta, kebahagiaan, dan kepribadian yang baik.
Untuk detail pada desainnya Gita menambahkan aksen pita besar di belakang baju yang ala-ala kimono Jepang.
"Ada pita beaar untuk mempermanis penampilan lalu lengan puffy, lengan kimono dan pilaketUntuk warna, Gita memilih warna lembut seperti salem, dusty pink, peach dan maroon," kata Orlin.
Selanjutnya adalah desain milik Denny Djoewardy yang mengusung konsep detail burung dengan sentuhan tiga dimensi pada setiap detail ready to wear yang di buatnya.
Sebagai ketua APPMI, Denny berharap agar seluruh pegiat fashion di tanah air ini dapat kembali berinovasi dan menampilkan kreasi terbaru yang dapat di terima masyarakat luas baik lokal hingga internasional.
Perlu diketahui, seluruh busana yang tampil dalam fashion show yang digelar oleh Asosisasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Timur ini mengusung tema "Recovery and Rebound".
Selain fashion show East Java Fashion Tendance yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 13 Agustus 2023 di Grand City Convex Surabaya, yang juga diisi dengan Fashion Exhibition dan IFW Icon Model Search 2024 tersebut merupakan upaya untuk membangkitkan kembali industri kreatif tanah air.
Editor : Ali Masduki