SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Jawa Timur (Jatim) pada Juli 2023 mencapai USD1,56 miliar atau turun 22,18 persen jika dibandingkan dengan Juli 2022.
Bahkan, neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) selama bulan Juli 2023 mengalami defisit sebesar USD996,83 juta.
Hal ini terutama disebabkan oleh defisit nilai perdagangan pada sektor nonmigas sebesar USD 583,37 juta. Demikian juga di sektor migas nilai perdagangan defisit sebesar USD 413,46 juta.
Sementara itu, nilai ekspor Jatim pada bulan Juli 2023 naik 2,42 persen dibandingkan bulan Juni 2023, yaitu dari USD1,52 miliar menjadi USD 1,56 miliar.
"Peningkatan nilai ekspor ini dipicu oleh membaiknya kinerja ekspor sektor nonmigas meskipun kinerja sektor migas kembali mengalami perlambatan," kata Koordinator Tim Fungsi Statistik Distribusi BPS Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Rabu (16/16/8/2023).
Jika dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas naik 6,91 persen. Yaitu dari USD1,44 miliar menjadi USD1,54 miliar.
Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut berkontribusi 99,06 persen dari total ekspor bulan ini. Dibandingkan dengan nilai ekspor Juli 2022, nilai ekspor sektor nonmigas justru turun 19,97 persen.
BPS Jatim juga mencatat, nilai ekspor sektor migas pada bulan Juli 2023 turun 81,20 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari USD77,45 juta menjadi USD14,56 juta.
Kontribusi ekspor sektor migas hanya 0,94 persen total ekspor Jatim pada bulan tersebut. Jika dibandingkan dengan Juli 2022 nilai ekspor migas turun 80,12 persen.
Berdasarkan negara tujuan utama ekspor nonmigas, Tiongkok menjadi negara tujuan utama ekspor Jatim pada bulan Juli 2023. Disusul Amerika Serikat dan Jepang.
Selama Juli 2023, ekspor nonmigas Jawa Timur ke Tiongkok mencapai USD284,35 juta. Sedangkan ekspor ke Amerika Serikat dan Jepang berturut-turut sebesar USD221,38 juta dan USD166,17 juta.
Tiga komoditas yang berkontribusi besar pada nilai total ekspor di bulan Juli 2023 adalah barang perhiasan dari logam mulia lainnya, disepuh atau dipalut dengan logam mulia maupun tidak. Komoditas ini berkontribusi 4,06 persen.
Posisi kedua dan ketiga adalah komoditas Ferro nikel dan komoditas Alkohol lemak industri selain dalam bentuk lilin dengan kontribusi sebesar 2,41 persen dan 2,23 persen dari total ekspor Juli 2023.
Editor : Ali Masduki