get app
inews
Aa Read Next : Bahagianya Susilo, Ganjar Menginap di Rumah Hasil Kerja Anaknya yang Lulusan SMKN Jateng

Peringati Kemerdekaan, SMKN 6 Surabaya Gelar Lomba Pidato hingga Parikan Bahasa Jawa Halus, Seru!

Rabu, 16 Agustus 2023 | 17:24 WIB
header img
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Surabaya komitmen menjadikan budaya Jawa sebagai karakter siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Surabaya. Foto iNewsSurabaya/arif

SURABAYA, iNewsSurabaya.idSekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Surabaya komitmen menjadikan budaya Jawa sebagai karakter siswa. Sekolah yang berada di Margorejo ini mengadakan lomba memperingati kemerdekaan ke-78 RI dengan bahasa Jawa.

Lomba Bahasa Jawa yang dilakukan di SMKN 6 mulai pidato, parikan, dan lomba bernyanyi dengan menggunakan Bahasa Jawa. Kompetisi Bahasa Jawa ini bukan hanya Bahasa Jawa biasa, tetapi Bahasa Jawa Kromo Inggil yang harus dipergunakan dalam berkompetisi. Bahasa Jawa Kromo Inggil adalah bahasa Jawa yang dipergunakan dengan tatanan halus. sementara lomba lain dalam memperingati kemerdekaan Ri ke-78 dalam lomba memasak dan volly.

“Lomba ini mempraktekan intruksi Kepala Dinas Pendidikan untuk menjadikan Bahas Jawa sebagai penguatan karakter. Akhirnya guru-guru sepakat membuat lomba dengan Bahasa Kromo Inggil,” kata Kepala SMKN 6 Surabaya, Bahrun disela acara lomba di sekolah.

Bahrun mengatakan, lomba dengan menggunakan Bahasa Jawa Kromo Inggil memang sulit, karena selama ini siswa sudah enjoi dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa Suroboyoan. Meski demikian, penerapan Bahasa Jawa Kromo Inggil harus mulai dikenalkan, karena imbas dari penerapan bahasa ini sangat besar bagi siswa.

“Kalau siswa sudah terbiasa dengan Bahasa Jawa Kromo Inggil, mereka akan lebih sopan kepada gurunya,” ujarnya.

Selain lomba ini, ungkap Bahrun, SMKN 6 Surabaya juga menerapkan sistem pengenalan Bahasa Jawa Kromo Inggil pada siswa. Caranya, di sekolah siswa diwajibkan memakai Bahasa Jawa Kromo Inggil dalam melakukan komunikasi antar siswa, bahkan guru. Proses komunikasi ini dilakukan setiap hari Kamis.

“Jadi setiap Kamis, di sekolah harus memakai Bahasa Jawa Kromo Inggil. Istilahnya Java Day. Ini kita lakukan untuk menerjemahkan keinginan Bapak Kepala Dinas Pendidikan,” papar Bahrun.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut