SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pedagang liar di Pasar Keputran Surabaya ditertibkan Satpol PP. Mereka menindak oknum pedagang yang melakukan bongkar muat secara liar dan berjualan ditempat yang tidak pada tempatnya.
Operasi ini dilakukan untuk memberikan rasa nyaman kepada pedagang dan pengunjung Pasar Keputran, Pemkot Surabaya melakukan tindakan tegas terhadap kendaraan yang melakukan bongkar muat liar di sepanjang kawasan Jalan Keputran.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser mengatakan, kendaraan yang melakukan bongkar muat liar dan mensuplai barang dagangan kepada PKL pedestrian dilakukan tindakan. Karena bisa mengakibatkan pedestrian Jalan Keputran menjadi kotor.
"Kenapa kita harus ditindak? Karena bongkar muat di luar itu membuat area di luar menjadi kotor, bekas-bekas dari bongkar muat itu. Yang kedua kemudian, itulah yang mensuplai kepada pedagang (PKL) di luar pasar," katanya.
Di samping menindak kendaraan yang melakukan bongkar muat liar, Pemkot Surabaya juga akan melakukan operasi yustisi kepada orang-orang yang ada di dalam Pasar Keputran. Rencananya, operasi yustisi akan digelar pada Rabu, 23 Agustus 2023.
Menurut Fikser, operasi yustisi akan menyasar kepada orang-orang yang biasa tidur atau bertempat tinggal di dalam Pasar Keputran. Sebab, pihaknya mensinyalir Pasar Keputran juga digunakan sebagai tempat tinggal.
"Operasi yustisi besok dengan sasaran mereka yang bertempat tinggal di dalam pasar. Kita operasi yustisi untuk kemudian kita cek. Termasuk kemarin kami sisir ada lansia tinggal di sini. Hari ini ada dua, kemarin ketemu satu, kita serahkan ke Liponsos untuk dipulangkan ke daerah asal," ujarnya.
Pasar keputran ditertibkan Satpol PP Surabaya. Foto iNewsSurabaya/ist
Salah satu pedagang Pasar Keputran Utara, Nawari (58) mengaku senang karena pemkot melakukan penghalauan terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di badan jalan dan pedestrian kawasan Pasar Keputran.
"Alhamdulillah, saya mengharap (penertiban PKL) itu. Makanya saya juga menunggu, saya siap bantu kepala pasar kalau misal ada pedagang (PKL) mau naik ke atas (dalam pasar)," katanya.
Nawari menyatakan dukungan terhadap upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya. Menurutnya, sejak mulai dilakukan penghalauan PKL pada Senin (14/8/2023) lalu, kini wajah Pasar Keputran menjadi lebih bersih dan nyaman.
"Kan enak kalau (PKL) mau di atas. Kalau (PKL) naik ke atas lebih bagus itu, jadi lebih ramai di sini (Pasar Keputran). Tidak ada PKL di bawah (trotoar jalan), jadi lebih bersih sekarang," ujar pria yang sudah lebih dari 20 tahun berdagang di Pasar Keputran.
Editor : Arif Ardliyanto