get app
inews
Aa Read Next : Kisah Marselino Ferdinan dapat Tawaran Ngajar di UNESA, Rizky Ridho Minta Langsung Lulus di UM

Mahasiswa UM Surabaya Ciptakan Alat Terapi Fisik Anak Berkebutuhan Khusus, Bisa Latih Saraf Motorik

Kamis, 31 Agustus 2023 | 15:27 WIB
header img
Mahasiswa UM Surabaya menunjukkan Scalextric By Bike, alat terapi fisik bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Foto/UM Surabaya

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menciptakan alat terapi fisik bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Inovasi yang diberi nama Scalextric By Bike tersebut bisa latih motorik 

Scalextric By Bike ini merupakan karya dari kelompok 33 Kuliah Kerja Nyata (KKN) UM Surabaya yang melakukan KKN di lokasi Gunung Anyar Surabaya. 

Wakil Ketua kelompok KKN 33, Fatimatus Zahro dari Prodi Akuntansi mengatakan ide yang digagas bersama timnya dilatarbelakangi oleh problem yang terjadi di SMP Muhammadiyah 18 Surabaya. 

Menurutnya alat tersebut dikhususkan untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang apabila sedang tantrum tindakannya menganggu kegiatan belajar mengajar di kelas. Sebab dalam kasus tersebut anggotanya tidak hanya anak-anak berkebutuhan khusus saja.

“Alat ini dibuat untuk meredakan tantrum, melatih saraf motorik juga sarana olahraga untuk ABK,” kata Fatima.

Setelah dilakukan uji coba, alat tersebut terbukti bisa mengalihkan stress tantrum dari anak-anak berkebutuhan khusus agar energi mereka tersalurkan dengan mengayuh sepeda

Dengan menyalakan display LED P10 akan memunculkan warna merah secara keseluruhan sehingga tidak menganggu siswa yang lain dan juga sebagai sarana positif untuk melatih saraf motorik dan olahrga fisik.

“Hal ini bertujuan agar suasana kelas kondusif, guru pendamping tidak kerepotan akibat tantrum ABK,” imbuhnya.

Cara kerja alat teknologi tepat guna cukup mudah, yakni dengan cara dikayuh. Sehingga akan menggerakkan gear, dan gear akan dihubungkan ke generator mini. Putaran kayuhan sepeda akan menggerakkan geneator mini dan geneator mini akan mengeluarkan tegangan DC antara 10-20 volt.

Tegangan DC dari generator mini akan dihubungkan dengan stepdown DC to DC dengan input 12 Volt-24 Volt dengan output tegangan 5 Volt. 

Dari output module stepdown tegangan akan dimasukkan module Arduino dan nanti akan di program 0 Vdc lampu akan off dan 5 Vdc lampu LED jenis P10 akan nyala secara keseluruhan. 

Step-step lampu akan dibuat sebanyak 10 step dengan 0,9 Vdc akan mulai counting 1/10 lampu LED, dengan 2 Vdc akan menyalakan 2/10 LED dan seterusnya hingga lampu 10/10.

“Semakin dikayuh maka generator semakin besar mengeluarkan tegangan dan lampu LED akan bergerak dari bawah ke atas hingga nyala semua. Lalu buzzer akan menyala menandakan misi menyalakan lampu selesai,” pungkasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut