SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Korban penganiayaan di Blackhole KTV Surabaya, Andini sudah merasa bakal dilakukan penganiayaan oleh pelaku. Fakta ini terlihat dalam unggahan tiktoknya dengan tulisan yang sangat menyentuh hati.
"Cwe mati-matian jaga hati buat Cwo nya Eh Cwonya mati matian buat matiin cwe nya. Chuaaaks... " Itulah kata-kata dalam tiktok sang korban Andini.
Sementara dalam kejadian penganiayaan, korban Andini sempat menghubungi keluarga saat dipukuli oleh pacarnya berinisial R. Ia sempat mengirimkan voice note kepada salah satu keluarga saat ia diinjak dan dipukuli di room karaoke Blackhole KTV.
Dimas Yemahura kuasa hukum korban mengatakan bahwa Dini mengirim voice note yang berisi keluhan ketika dianiaya oleh R. Bukti voice note itu sudah dikantongi oleh kuasa hukum dan diserahkan kepada pihak kepolisian.
“Di voice note itu, Dini bilang intinya dia gak tau salah apa kok sampai ditendang dan dipukuli di room karaoke itu,” ujar Dimas.
Saat ini pihaknya berharap petugas kepolisian akan melakukan proses hukum secara adil. Karena, menurut Dimas diduga terlapor R yang melakukan penganiayaan adalah anak dari pejabat publik.
Ia pun sempat kecewa dengan penanganan anggota Polsek Lakarsantri yang sempat mengatakan bahwa Andini meninggal karena asam lambung dan tidak ditemukan luka memar.
“Padahal dari visum luar saja kelihatan semua itu luka lebam di sekujur tubuh. Juga ada luka bekas ban di tangan kanannya. Kenapa ? Apakah ada upaya intervensi karena terlapor diduga anak pejabat publik ?,” imbuh Dimas.
Editor : Arif Ardliyanto