SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Deklarasi nama Gibran Rakabuming sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo Subianto berbuntut panjang dan menjadi polemik di dunia politik tanah air. Ribuan warganet pun ikut menanggapi peristiwa politik itu dengan berbagai macam reaksi.
Ada yang menumpahkan kemarahan dan kekesalan mereka dengan berkomentar di kolom komentar, ada yang membagikan meme atau poster berisi sindiran, atau ada juga yang menulis beragam narasi untuk menyindir Gibran yang dinilai melanggengkan dinasti politik dan tidak mempunyai etika politik.
Tak ingin ketinggalan juga putra bungsu Mahfud MD yang bernama Royhan Akbar. Melalui akun instagramnya Royhan Akbar, pemuda berusia 32 tahun yang akrab disapa Ichan ini membuat story menceritakan pengalamannya saat bermain sepak bola bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Sebelum menceritakan pengalamannya bermain sepak bola bersama Gibran, dirinya menceritakan selama puluhan tahun mendukung MMD (Mahfud MD) yang tak lain adalah ayah kandungnnya, namun dirinya tidak pernah memanfaatkan dan mendapatkan previlage sebagai seorang anak menteri. Sekalipun ketika ayahnya menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Pengalamannya tersebut mengingatkan dengan rangkaian putusan MK terkait gugatan batas usia minimal capres dan cawapres dan deklarasi pasangan Prabowo-Gibran, pada Minggu (22/10/2023) kemarin.
Ia lalu menghubungan peengalamannya saat bermain sepak bola bersama Gibran. Royhan menceritakan ketika bermain sepak bola bersama Gibran atau yang dia panggil Mas Wali.
Sebelum pertandingan bola dimulai, oleh camat setempat dan wasit dia mendapat pesan agar tidak melakukan kontak fisik ketika Gibran sedang membawa bola. Ia juga diberi pesan agar ketika Gibran membawa bola dibiarkan untuk mencetak gol.
Royhan juga menyertakan foto berwarna hitam putih saat dia sedang ngobrol dengan Gibran, usai pertandingan tersebut. Berikut ini story Royhan yang ia posting di akun instagramnya @ichanbakar :
“ Siap mendukung dinasti mas Wali, Gibran
Kalau dukung MMD sudah terbukti puluhan tahun, gak kecipratan, gak kunjung dibikinin dinasti. Jangankan "nitip" temen, saudara aja malah dimarahi.
Emang boleh terlalu berintegritas di Indonesia? Mending nyebrang?
Rangkaian putusan MK sampai dgn deklarasi ini mengingatkan waktu main bola bareng @zainalarfinmochtar @hendryjulian @kardiansyah.afkar di Solo. Briefing sblm mas Wali datang.
Pak Camat dan wasit berpesan "klu mas Wali bawa bola, tolong dibiarkan saja cetak gol. Hindari kontak fisik,"
Mari kita kawal, biarkan mas Wali bawa bola dan cetak gol kali ini???
#GOLFUD ”
Postingan insta story Instagram Putra Mahfud MD itu pun langsung viral dibagikan oleh netizen dan para pegiat media sosial. Misalnya, pegiat media sosial @gus_raharjo yang membagikan ulang insta story Royhan melalui akun twitternya.
“Main Game Aja Sudah Atur skor apalagi konstelasi Tingkat Nasional .
Saya suka dengan pertanyaan ini : . . Emang boleh terlalu Berintegritas Di Indonesia ??” kata aktivis media sosial yang akrab disapa Gus Raharjo ini.
Postingan Gus Raharjo ini lansung direpost dan dikomen ratusan netizen. Misalnya akun @PandamPamungkas yang meminta kepada presenter Narasi Najwa Shihab agar mengundang Gibran dan memintanya bercermin seperti ketika mengundang tiga bacapres di acaranya.
“Coba Mas Wali kalau dikasih cermin dari Mba @NajwaShihab
berani ndak yo gus ....” kata @PandamPamungkas
Begitu juga dengan Sementara Yoga yang juga ikut-ikutan menyindir Gibran dengan menyebut Gibran dibantu pamannya yang menjabat sebagai Ketua MK Anwar Usman agar bisa maju di pilpres 2024 sebagai bacawapres Prabowo.
“Mau nyawapres dibikinin jalan tol sama Pamannya, mau nyetak gol juga dibikinin jalan tol sama lawan tandingnya,” @yogaJFT96.
Editor : Arif Ardliyanto