SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Veritas Edukasi Lingkungan (VEL), meLaunching 'Yayasan Veritas Edukasi Lingkungan' dengan tujuan menyebarkan luaskan pendidikan tentang lingkungan di Indonesia. Persiapan Yayasan VEL dilakukan sejak 6 bulan lalu, dan didirikan 'Buat Indonesia buat Bersih Kembali'.
Chief Marketing Officer VEL, Clara Ocktarida Sitisna mengatakan, VEL adalah pusat transfer informasi dan pengetahuan digital mengenai aliran limbah. Saat ini Yayasan Veritas Edukasi Lingkungan Fokus di Surabaya, bersama Dinas Lingkuangan Hidup dan berbagai pihak terkait dengan masalah sampah dan limbah.
"Kami menjadikan Surabaya sebagai pilot project. Seterusnya akan kita lakukan hal serupa di kota-kota lain," tuturnya saat launching Yayasan Veritas Edukasi Lingkungan, di Surabaya, Jumat (3/10/2023).
Yayasan ini, kata dia, menyediakan pendidikan lingkungan hidup secara digital bagi semua orang di Indonesia. VEL secara rutin dan strategis juga menjalankan beberapa program pendidikan dan amal. Yayasan ini juga sedang mencari pendanaan dan mitra strategis dari dalam dan luar negeri untuk meningkatkan dan memetakan program-program tersebut.
"Selain itu, VEL sedang menyiapkan program pendidikan masyarakat pesisir di sekolah-sekolah di Moluccas serta program donasi surplus pangan,” katanya.
Chief Executive Officer VEL, Benedict Wermter menambahkan, tugas Yayasan VEL adalah memberikan solusi 3R, yaitu Reduce, Reuse dan Recycle sampah organik dan non-organik."Sampah plastik dan organik memberikan tantangan bagi masyarakat dan ekosistem. Karena kami akan terlibat aktif menangani melalui Yayasan ini," katanya.
Pria asal Jerman yang akrab dijuluki 'Bule Sampah' mengatakan, VEL bekerjasama dengan perusahaan pengelolaan sampah Indonesia Recovered Indonesia (Reco). Reco mendaur ulang sampah plastik yang sulit didaur ulang dengan fokus pada wilayah pesisir dan daratan terpencil di mana pengelolaan limbah hampir tidak ada.
"Masyarakat Indonesia sekarang sudah menyadari bahwa negara kita sudah penuh sampah. Kami menunjukkan kepada mereka jalan keluar dari polusi ini,” kata Benedict.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menjelaskan bahwa masalah sampah memang telah masalah serius. Dalam keseharian kota ini telah memproduksi bertonton sampah. Sekitar 60% sampah di Surabaya, adalah hasil dari rumah tangga.
"Yayasan Veritas Edukasi Lingkungan adalah pihak yang saat ini kami ajak terlibat menangani sampah, termasuk untuk menyebarkan luaskan pendidikan tentang lingkungan hidup secara luas ke masyarakat," katanya
Editor : Ali Masduki