get app
inews
Aa Read Next : DMC Dompet Dhuafa Jatim Berikan Bantuan Korban Gempa Pulau Bawean, Salurkan Kebutuhan Pokok

Mengarungi Sampah Pinggir Pantai Bikin Cidera Pemandangan Pulau Bawean

Sabtu, 18 November 2023 | 08:31 WIB
header img
Mengarungi Sampah Pulau Bawean semakin tak terkendali. Foto iNewsSurabaya/ist

GRESIK, iNewsSurabaya.id - Kasak-kusuk dalam menyoal sampah yang semakin tak terkendali penumpukannya di antero Pulau Bawean semakin menyeruak. Aroma sampah buangan rumah tangga pada umumnya dapat dijumpai di berbagai sudut jengkal tanah di pulau utara Kabupaten Gresik ini. 

Penampakannya hampir semakin tiada terlihat bila hanya melihat di sudut perkotaan atau di pusat-pusat keramaian. Apabila hendak mengetahui keberadaan sampah buangan rumah tangga dapat ditilik di semak-semak belukar yang tak jauh dari tempat tinggal warga. Alasannya, cukup praktis jika hendak membuang sampah di semak belukar dekat tempat tinggalnya tinggal campak sekenanya tanpa terkena retrebusi atau pajak langsung dari pengelola sampah jika memang ada nantinya. 

Persoalan risiko bau dan menjadi sarang berbagai cikal hewan menjijikkan sebagai pembawa penyakit menjadi nomor "salekor" atau nomor buncit di luar perhitungan. 
     
Dulu, pernah di salah satu desa di Kecamatan Sangkapura, sebut saja Desa Lebak bekerja sama dengan konsorsium pengelola sampah profesional "Bumi Hara", baru berjalan dalam hitungan tahun jari sebelah tangan sudah harus bubar dengan berbagai alasan dan pertimbangan. 

Selentingan sempat menjadi bisik berantai adanya pejabat teras di Kabupaten Gresik merasa tersinggung dengan gagasan segar dan baik dari kalangan mahasiswa kota dalam pendampingan pengelolaan sampai di Desa Lebak. Pemicu ketersinggungan pejabat atas karena tanpa "kulo nuwun" atau pamit secara permisif terhadap pejabat penting tersebut dianggap melangkahi wewenangnya. Bisa juga disebabkan adanya kepentingan tersembunyi dari pejabat dimaksud. 

Namun demikian program pengelolaan sampah di Desa Lebak sempat berjalan hingga menjadi desa percontohan dalam pengelolaan sampah. Warga setempat turut merasakan faedah program tersebut dengan mendapatkan beberapa pelayanan dan kemudahan yang dilakukan oleh para petugas. Biaya partisipasinya pun amat murah bila harus membuang dan mengangkut sendiri ke tempat pengelolaan sampah. Paling dirasakan warga dari pengelolaan sampah yang ada saat itu membuat hidup lebih sehat dan nyaman. Seiring dengan pergantian kepala desa turut bubar pula program lama yang pernah dirintis itu. 
     

Program serupa juga pernah dirintis di Desa Daun berupa pusat pengolahan sampah dengan berbagai diversifikasi produk, mulai pupuk kompos, bahan bakar buatan, hingga produk lain yang begitu menjanjikan. Setelah terjadi pergantian pucuk pimpinan di Kabupaten Gresik, program tersebut seperti menguap tak terdengar lagi gaunnya. 

Hal demikian dapat dikatakan "kerdilnya" pandangan untuk tidak melanjutkan program lama sekalipun besar manfaatnya. Tulisan sederhana ini hendak mengetuk nurani para pejabat pemangku kekuasaan untuk tetap berkontribusi dengan meneruskan program lama yang memang baik dan bermanfaat itu. Bila perlu terus ditingkatkan dengan inovasi-inovasi terbaru yang akan memiliki nilai lebih atau nilai tambah dari program yang lalu atau lama tersebut. 
     
Beberapa waktu lalu begitu ramai dan gencarnya berbagai kalangan melakukan gerakan bersih-bersih sampai di tepi pantai atau pesisir di seputaran pantai Pulau Bawean. Pasukan yang didatangkan tidak tanggung-tanggung, mulai dosen, mahasiswa, pelajar, pecinta lingkungan hidup, pejabat forkopimcan, kepala desa, warga setempat dan terdekat,  serta beberapa elemen masyarakat turut ambil bagian dalam kegiatan peduli lingkungan itu. 

Sampai-sampai muncul plakat larangan membuang dan membakar sampah dengan denda hukumannya begitu berat. Plakat tersebut seperti hantu mainan yakni hanya ditakuti sesaat pada awal-awal kemunculannya. Buktinya di salah satu desa di jantung kota Sangkapura masih membakar sampah untuk memusnahkannya. Semua pihak tetap mendiamkan dan membiarkan peristiwa pengibaran asap hasil pembakaran tumpukan sampah tersebut. 
     
Persoalan mendasar tentang pengelolaan sampah di Pulau Bawean yaitu tidak adanya lahan untuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah yang memadai. Pihak-pihak pemangku kebijakan tentang lahan pertanahan masih terlalu bising dengan janji-janji palsu karena sampai saat ini belum terealisasi lahan yang pernah dijanjikan untuk dibebaskan sebagai lahan TPA. 

Persoalan lain yang menjadi kebuntuan dalam proses pembebasan lahan yakni belum adanya sosialisasi dari pihak kebersihan dan lingkungan hidup bahwa TPA bukan kawasan berbau dan jorok serta menjijikkan karena hakikatnya sampah itu dikelola sampai menghasilkan beberapa manfaat. Persoalan klasik yang tetap belum ada secara kasat mata diangkatnya "Pasukan Kuning" sebagai buru lepas petugas kebersihan. 

Selama ini yang ada petugas kebersihan yang bersembunyi di balik rasa malu namun sama gaji tetap mau. Jika pemerintah membuka pendaftaran tenaga "Pasukan Kuning" akan berjubel para pendaftarnya. Selama ini petugas kebersihan yang ada seperti main petak umpet karena rekrutmennya tidak terbuka atau tidak transparan.
     
Paling memilukan dan memalukan adanya sampah datang di ketiak timur pelabuhan penyeberangan menjelang adanya acara peresmian penggunaan tambahan bangunan baru dari dermaga yang sudah ada sebelumnya. 

Serahkan sampah-sampah itu dituntaskan dengan cara mengarunginya. Sampah itu datangnya dari warga setempat yang secara seenaknya membuang sampah di aliran sungai dan pantai di dekat mereka tinggal. 

Ibaratnya, jika harus meminjam peribahasa bahwa buah jatuh tentu tak jauh dari pohonnya, sama halnya dengan sampah ada tak jauh dari pembuangnya. "Lebih berat mengarungi lautan daripada harus mengarungi sampah terus-menerus" Celetuk paling buncit "Mumpung ada rencana kunjungan pejabat yang hendak melakukan peresmian,  sampah karungi dulu."Lakukan!

Penulis :
Sugriyanto
Guru Bahasa Inggris SMN 1 Sangkapura Bawean Gresik

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut