TUBAN, iNewsSurabaya.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut, Kabupaten Tuban memiliki inovasi terkait uji coba pupuk dengan komposisi pupuk organik lebih banyak. Di beberapa titik areal persawahan padi, perbandingan penggunaan pupuk organik dan kimia sudah 4 banding 1.
"Jadi 20% saja pupuk kimia, 80% sudah pupuk organik dengan posisi seperti itu produksinya bisa mencapai 9 ton per hektare Bahkan sempat 12 ton per hektare. Itu artinya operasional cost juga berkurang tapi produktivitasnya meningkat. Ini keren sekali bisa dijadikan referensi tidak hanya di Kabupaten Tuban tapi juga di daerah lain di Indonesia," katanya, Jumat (24/11/2023)
Khofifah juga menyinggung tentang lelang pasca panen yang dilakukan di lahan panen di Kabupaten Tuban. Menurutnya hal ini akan berdampak positif pada harga Gabah Kering Panen (GKP). "Menurut saya yang cukup maju adalah lelang pasca panen. Jadi GKP itu langsung di lelang di lahan area-area yang dekat dengan lahan panen keren sekali," ungkapnya.
Dilain pihak, Khofifah mengajak seluruh petani, penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan pemerintah untuk bersama-sama membangun pertanian Jatim dan Indonesia lebih baik lagi. Sebab, Jatim adalah provinsi dengan produksi padi dan beras tertinggi di Indonesia. "Saat ini Jatim menyuplai hampir 80% kebutuhan pangan ke 16 provinsi yang ada di Indonesia Timur," terangnya.
Editor : Arif Ardliyanto