Mantu Banyu, Tradisi Tasyakuran 90 Tahun Irigasi Waduk Pacal yang Diikuti 32 Daerah di Jawa Timur

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur (Jatim) bersama Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) menggelar acara tasyakuran Mantu Banyu 90 tahun irigasi Waduk Pacal.
Kepala Dinas PU SDA Jatim Baju Trihaksoro mengatakan, kegiatan tasyakuran mantu banyu 90 tahun irigasi waduk pacal ini adalah inisiatif para petani yang diwakili oleh para anggota gabungan himpunan petani pemakai air (GHIPPA) daerah Waduk Pacal yang saat ini sudah mengairi selama 90 tahun.
Dengan diselenggarakannya mantu banyu ini diharapkan pengelolaan sumber daya air di Kabupaten Bojonegoro khususnya di waduk pacal ataupun waduk gongseng semakin baik.
“Kedepan ini akan menjadi kegiatan tahunan yang digelar keliling jatim ke lokasi bangunan air yang baru atau pun peninggalan masa kolonial," tuturnya, Kamis (14/12/2023).
Sementara itu, Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Jatim, Akhmad Jazuli mengatakan, dengan diadakannya tasyakuran mantu banyu ini menunjukkan semangat masyarakat dalam melestarikan budaya Waduk Pacal yang saat ini genap berusia 90 tahun.
Pihaknya berharap, kedepannya kekompakan dan kerukunan untuk mengelola bersama-sama kebutuhan air dari Waduk Pacal.
“Selain dengan pengelolaan sumber air ini dapat menjadikan Provinsi Jatim khususnya Kabupaten Bojonegoro menjadi lumbung pangan nasional,” harapnya.
Acara diikuti para anggota GHIPPA daerah Waduk Pacal, serta sejumlah petani sekitar daerah irigasi Waduk Pacal. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan penampilan tari thengul.
Kegiatan tasyakuran mantu banyu 90 tahun irigasi waduk pacal ini merupakan rangkaian sejumlah kegiatan yang dimulai sejak Senin (11/12/2023). Peringatan mantu banyu ini dilakukan secara simbolis dengan penyatuan 32 daerah irigasi di Jatim yang kemudian dilakukan penuangan ke Waduk Gongseng.
Editor : Arif Ardliyanto